POTENSI DAN PRESTASI SETAN

POTENSI DAN PRESTASI SETAN

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Alkisah, dalam sebuah hadits riwayat Imam Ahmad, diceritakan, bahwa suatu saat, di hadapan para sahabat, Rasulullah saw menggambar garis luruh. Lalu, beliau katakan: “Haadza shiraatullaahi mustaqiimaa.” (Inilah jalan Allah yang lurus). Lalu, pada garis lurus itu, beliau menggambar garis yang bercabang, kekiri dan ke kanan. Lalu, beliau katakan: “Haadzihis subul mutafarriqah. Wa ‘ala kulli sabiilin minha syaithaanun yad’uu ilaihi.” (Ini adalah jalan yang bermacam-macam, dan pada setiap jalan yang menyimpang ini ada setan yang mengajak manusia ke jalannya). 

Pelajaran penting dari petunjuk Nabi saw tersebut adalah bahwasanya, hidup ini ibarat perjuangan untuk selalu istiqamah berada di jalan yang lurus, yakni jalan Islam. Dan sepanjang waktu, setan akan selalu berusaha untuk menyesatkan manusia dengan berbagai cara, agar manusia keluar dan tersesat dari jalan yang lurus. 

Betapa indahnya shalat kita, yang dalam setiap rakaat selalu kita panjatkan doa agar kita senantiasa istiqamah di jalan Islam, dan selamat dari jalan orang-orang yang dimurkai Allah dan jalan orang-orang yang tersesat. Doa yang terus-menerus kita lakukan, itu juga satu indikasi bahwa perjuangan melawan setan adalah satu jihad yang besar. Karena itulah, Ibnu Qayyim al-Jauziyah membagi jihad menjadi empat: jihad melawan hawa nafsu, jihad melawan setan, jihad melawan orang kafir dan munafik, dan juga jihad melawan pelaku kezaliman dan kemunkaran. 

Jadi, memang, setiap aspek dan gerak kehidupan manusia tak lepas dari tantangan yang  ditimbulkan oleh musuh  abadi umat manusia, yaitu SETAN.  Al-Quran telah menjelaskan, bagaimana logika dan kiat-kiat setan dalam menyesatkan manusia. Berulang kali diingatkan, bahwa setan adalah musuh manusia yang nyata.  Dan setan tak pernah berhenti berusaha untuk menyesatkan manusia. “Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan  oleh setan; sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS az-Zukhruf:62).

Salah satu metode setan dalam menyesatkan manusia adalah dengan cara memoles perbuatan maksiat dan jahat sehingga tampak indah dalam pandangan manusia. Inilah tekad Iblis, moyangnya setan. 
“Iblis berkata: Ya Rabbi, karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, maka pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan  mereka semuanya.” (QS al-Hijr:39). 

Iblis sangat berpengalaman dalam soal sesat menyesatkan manusia. Di sorga, Iblis berhasil membujuk Adam agar melanggar larangan Allah. Caranya, dikatakan oleh Iblis, bahwa pohon yang dilarang untuk dimakan, justru merupakan pohon yang menjadikan Adam akan menjadi kekal di sorga. Karena itulah Iblis menyebut pohon larangan itu dengan nama “syajaratul khuldi” (pohon keabadian).  Dalam al-Quran digambarkan bagaimana Iblis membujuk Adam: “Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa.” (QS Thaha:120).

Salah satu kiat setan dalam menyesatkan manusia adalah dengan memandang baik perbuatan-perbuatan jahat yang telah diharamkan oleh Islam. “Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk); maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan untuk mereka azab yang pedih. (QS an-Nahl:63)…”Setan pun menjadikan indah dalam pandangan mereka, apa yang mereka kerjakan.” (QS al-An’am:43). 

Lanjut baca,  

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/potensi-dan-prestasi-setan

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait