SELAMAT, PROF. KH HAMID ZARKASYI JADI TOKOH PERBUKUAN ISLAM

SELAMAT, PROF. KH HAMID ZARKASYI  JADI TOKOH PERBUKUAN ISLAM

 

Artikel Terbaru (ke-1.659)

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta menobatkan Prof. Dr. KH Hamid Fahmy Zarkasyi sebagai Tokoh Perbukuan Islam tahun 2023. Penobatan itu diumumkan dalam acara Pembukaan Islamic Book Fair , pada 20 September 2023, di Istora Gelora Bung Karno,  Senayan Jakarta. Ribuan hadirin turut menyaksikan peristiwa penting itu.

            Tentu saja, penghargaan itu sangat wajar. Dalam paparan kisah hidup Kiai Hamid Fahmy Zarkasyi, disebutkan peran panjang aktivitas Kiai Hamid Zarkasyi dalam dunia penerbitan buku dan peningkatan literasi. Sejak nyantri di Gontor, ia sudah terbiasa menulis dan memimpin majalah.

            Tahun 2004, ia mulai dikenal luas sebagai penulis handal saat memimpin Majalah Islamia. Tahun 2005, ia meraih gelar Ph.D. dalam bidang Islamic Thought di Intenational Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC). Tahun 2009, Kiai Hamid mulai menulis kolom Misykat secara rutin, setiap bulan, di Harian Republika, sampai edisi cetak Harian Republika berhenti terbit tahun 2023.

            Lebih dari 100 artikel dalam kolom Misykat Republika yang ditulisnya.  Survei Litbang Harian Republika tahun 2010 menunjukkan, Jurnal Islamia-Republika, merupakan rubrik  non-berita yang paling banyak dibaca oleh pembaca Republika. 

            Kumpulan artikel Kiai Hamid di kolom Misykat itu kemudian diterbitkan menjadi buku berjudul Misykat. Buku inilah yag semakin mengokohkan posisi Kiai Hamid sebagai salah satu pakar pemikiran Islam di Indonesia. Buku berikutnya, yang berjudul Minhaj: Berislam dari Ritual hingga Intelektual juga diserbu oleh pembaca.

            Setelah memangku jabatan Rektor Universitas Darussalam (Unida) Gontor dan meraih gelar Profesor dalam bidang Filsafat Islam, nama Prof. Hamid semakin dikenal sebagai salah satu cendekiawan yang dihormati di Indonesia.
            Prof. Hamid Fahmy Zarkasyi kini terus menggulirkan gerakan Islamisasi Ilmu dan kebangkitan literasi Islam. Salah satu rintisan pendidikannya yang fenomenal adalah Program Kader Ulama Unida Gontor. Program intensif selama enam bulan ini telah meluluskan 600 lebih kader-kader ulama muda dari seluruh Indonesia.

Membaca beberapa karya Gus Hamid, khususnya buku Misykat dan Minhaj ini, tidaklah berlebihan jika kita berkesimpulan, bahwa Era Sekularisasi dan Gerakan Liberalisasi Islam telah mendapatkan kritik serius, dan sepertinya semakin memasuki usia senja. Sekularisasi dan liberalisasi pemikiran Islam semakin tidak menarik bagi banyak generasi mudah Islam.

Hamid Fahmy Zarkasyi, begitulah nama pria kelahiran Gontor, pada 13 September 1958 ini. Gus Hamid adalah putra ke-9 dari KH Imam Zarkasyi, yang tak lain adalah pendiri Pesantren Modern Gontor Ponorogo. Ayahnya telah mendidiknya dengan kasih sayang dan disiplin yang tinggi.

Sejak kecil, Hamid Fahmy bisa dikatakan orang yang haus ilmu dan pendidikan. Menamatkan pendidikan di Pesantren Gontor, Hamid Fahmy mengambil master di dua tempat, di Pakistan dan Birmingham University.  Perubahan secara intelektual yang sangat besar diraihnya setelah ia berguru kepada Prof Dr Syed Muhammad Naquib al-Attas di International Institute of Islamic Thought and Civilization - International Islamic University Malaysia (ISTAC-IIUM) Malaysia.

Lanjut baca,

SELAMAT, PROF. KH HAMID ZARKASYI JADI TOKOH PERBUKUAN ISLAM (adianhusaini.id)

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait