SUDAH 80 TAHUN MERDEKA, SAATNYA KITA PERCAYA DIRI

SUDAH 80 TAHUN MERDEKA,  SAATNYA KITA PERCAYA DIRI

 

Artikel Terbaru ke-2.180

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

            Universitas Islam pertama di Indonesia berdiri pada 8 Juli 1945. Beberapa hari kemudian, pada 17 Agustus 1945, kita memproklamasikan kemerdekaan Negara Republik Indonesia. Dan pada 22 Oktober 1945, keluar fatwa jihad KH Hasyim Asy’ari, bahwa mempertahankan kemerdekaan adalah wajib hukumnya.

            Itu artinya, sudah 80 tahun, kita menyatakan diri sebagai bangsa merdeka! Bukan hanya dari segi politik dan militer. Para tokoh kita juga berani menyatakan merdeka dari penjajahan pendidikan kolonial, yang tujuannya jelas-jelas untuk mengokohkan kepentingan bangsa penjajah itu. Diantara yang senantiasa ditanamkan adalah perasaan rendah diri, sebagai muslim dan juga sebagai bangsa Indonesia.

            Sejak tahun 1912, KH Ahmad Dahlan berani membuat pendidikan sendiri, yang jelas berbeda tujuan dan kurikulumnya dengan pendidikan kolonial. Tahun 1918, KH Ahmad Dahlan mendirikan Sekolah Guru (Mu’allimin) Muhammadiyah, yang bersaing dengan Sekolah Guru Katolik Frans van Lith di Muntilan dan sekolah-sekolah guru kolonial lainnya.

            Tahun 1922, Ki Hajar Dewantara melawan penjajahan pendidikan kolonial dengan mendirikan Taman Siswa. Tahun 1926, berdiri Pesantren Gontor Ponorogo. Tahun 1932, Mohammad Natsir mendirikan Pendidikan Islam (Pendis) di Bandung. Begitulah ratusan sekolah Islam dan pesantren didirikan sebagai jawaban terhadap pendidikan Barat yang dibawa oleh penjajah.

            Pendidikan Barat itu jelas-jelas tidak mengarahkan para siswanya untuk menjadi hamba Allah yang baik. Bahkan sebaliknya, pendidikan kolonial itu memang diarahkan untuk menjauhkan umat Islam dari agamanya. Karena itulah, ilmu-ilmu agama dan penanaman akhlak mulia tidak dijadikan sebagai pelajaran terpenting dalam pendidikan mereka.

            Jadi, sudah lebih dari 100 tahun lalu, umat Islam mendirikan sekolah Islam, universitas Islam, pondok pesantren, dan sebagainya. Universitas Islam didirikan jelas untuk mendidik para mahasiswanya agar menjadi muslim yang baik. Tambahan kata “Islam” itu merupakan upaya untuk membedakannya dengan “universitas umum” yang memang bercorak sekular.

            Nah, jika dihitung sejak berdirinya universitas Islam pertama (Sekolah Tinggi Islam/STI), 8 Juli 1945, maka sudah 80 tahun perjuangan umat Islam dalam pendidikan tinggi itu dimulai. Kini, kita memiliki ribuan Perguruan Tinggi Islam, tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Karena itu, setelah 80 tahun berlalu, kita patut mengevaluasi, apakah tujuan didirikannya “universitas Islam” itu sudah tercapai? 

            Adalah satu hal yang patut kita renungkan dengan serius, jika dari tahun ke tahun, para lulusan SMA Islam masih bangga melanjutkan kuliah di kampus-kampus sekular! Padahal, pimpinan SMA Islam itu tahu betul, bahwa para muridnya yang melanjutkan kuliah di kampus sekular itu tidak akan dididik dengan serius aspek aqidah, ibadah, akhlak, dan keilmuan Islamnya.

            Yang dijanjikan oleh kampus-kampus sekular adalah kemudahan mendapatkan pekerjaan yang layak, setelah lulus kuliah. Dengan jumlah mahasiswa mencapai puluhan ribu, nyaris mustahil para mahasiswa dididik dengan sungguh-sungguh oleh para dosennya agar mereka menjadi manusia yang kuat imannya dan mulia akhlaknya.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/sudah-80-tahun-merdeka,--saatnya-kita-percaya-diri

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait