Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Pada 30 Juni 2020, selesailah proses cetak buku Azzam Habibullah, berjudul “Hikmah Sejarah untuk Indonesia Berkah” (Depok: YPI at-Taqwa, 2020). Buku keempat Azzam ini terbit sebelum usianya genap 19 tahun. Buku ini menarik bukan hanya isinya, tetapi juga karena penulisnya. Buku ini sekurangnya memunculkan harapan, bahwa Indonesia masa depan adalah Indonesia hebat dan berkah. InsyaAllah!

            Banyak kisah menarik disajikan oleh Azzam yang berbakat menjadi novelis. Kisah Hamka dan putri Pramoedya Ananta Toer, misalnya, disajikan dengan harapan terhapusnya dendam sejarah di antara anak bangsa Indonesia. Alkisah, Pramoedya yang dikenal sebagai “sastrawan kiri” dan “musuh ideologis-politis Hamka” memerintahkan putri dan calon mantunya untuk belajar agama Islam kepada Hamka. Tentu saja, Hamka menerima permintaan itu dengan linangan air mata kebahagiaan.

            Kisah lain, tentang perkawinan Bung Hatta, sang Proklamator, dengan Rahmi Hatta, disajikan Azzam dengan bahasa novelis dan perspektif idealis. Bung Hatta adalah sosok pejuang sejati. Ia bersumpah tidak akan menikah sampai Indonesia merdeka. Benar saja. Hatta menikah pada usia 43 tahun, di bulan November 1945. Ketika itu, Rahmi masih berumur 19 tahun. Adalah Bung Karno yang sibuk membujuk Rahmi dan keluarganya untuk menerima pinangan Hatta.

            Keaktifan Azzam dalam menulis dapat dilihat dalam blog pribadinya: https://azzamhabibullah.net. Tampak, bahwa Azzam bukan anak muda pada umumnya. Di usianya yang belia, ia telah memiliki berbagai pemikiran dan akivitas kreatif serta kepeloporan dalam karya. Ia pernah mempresentasikan makalahnya di USA, Austria, dan Turki. Walikota Medan sempat mengangkatnya sebagai Duta Lingkungan.

Lanjut baca,

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/terobosan-bersejarah-azzam-habibullah