Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pada tanggal 20 Maret 2015, saya menulis Catatan Akhir Pekan (CAP) untuk Radio Dakta dan www.hidayatullah.com berjudul: "Pesantren Shoul-L?n". Inilah artikel yang menandai awal pendirian Pesantren at-Taqwa Depok, yang nama populernya ketika itu kami beri nama "Pesantren Shoul-Lin".
Artikel itu sangat bersejarah. Sebab, menjadi landasan perumusan konsep dan perjalanan Pesantren at-Taqwa Depok. Alhamdulillah, setelah 6 (enam) tahun berlalu, Pesantren at-Taqwa Depok telah mengokohkan modeal dan kurikulum pendidikannya. Bermula dari mengontrak Ruko tiga lantai, dengan 9 santri, kini Pesantren at-Taqwa Depok menempati lahan wakaf seluas 5000 meter, dengan lebih dari 150 santri.
Lokasi Pesantren at-Taqwa Depok, cukup strategis; hanya sakitar 700 meter dari Alun-alun Kota Depok. Alhamdulillah, sejak April 2016, pembangunan sarana dan prasarana Pesantren terus berlangsung, hingga kini. Tim tukang yang membangun pesantren masih tetap bertahan, sejak 2016 itu.
Setelah enam tahun, Pesantren at-Taqwa Depok sudah menetapkan model pendidikannya. Mulai tahun 2021, lulusan Sekolah Dasar yang masuk ke Pesantren at-Taqwa Depok, harus menempuh Pendidikan selama 6 tahun: (2 tahun tingkat SMP, 2 tahun tingkat SMA dan 2 tahun tingkat Perguruan Tinggi).
Itu model dan kurikulum non-formal Pondok Pesantren. Karena mengikuti sistem "sekolah terbuka", pada saat yang sama, para santri juga mengikuti pendidikan formal di SMP dan SMA Negeri yang ditunjuk pemerintah. Para guru datang ke Pesantren secara berkala untuk mengajarkan mata pelajaran sekolah.
Lanjut baca,
https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/6-tahun-pesantren-at-taqwa-depok