Artikel Terbaru ke-2.057
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Keluarga besar Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) patut bertambah rasa syukurnya. Rabu (30/10/2024) lalu, Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah Mohammad Natsir (STID) mengadakan sidang skripsi atas nama Azzam Habibullah, dengan judul: “Pesan Dakwah kepada Pemimpin di Alam Melayu: Studi Kitab Nasihat Bagi Segala Raja-Raja Karya Haji Muhammad Tayyib bin Mas’ud al-Banjari”.
Sidang ini dipimpin oleh Ketua Bidang Pendidikan Dewan Dakwah Islamiyah Pusat dan dosen tetap STID Mohammad Natsir, Dr. Ujang Habibie. Ia didampingi oleh Muhammad Syukri Rosli, M.Phil, yang merupakan pakar Peradaban Islam Alam Melayu dan pendiri Akademi Jawi Malaysia.
Dalam pemaparannya, Azzam menyoroti fenomena munculnya para pemimpin palsu di tengah umat Islam, dan bagaimana gerakan dakwah mengatasinya. Di bawah bimbingan dari Dr. Suidat, salah seorang ilmuwan pengkaji Alam Melayu, Azzam memperkenalkan kitab Arab-Melayu “Nasihat bagi Segala Raja-Raja” karya Haji Muhammad Tayyib bin Mas’ud al-Banjari sebagai potret dakwah kepada pemimpin khususnya di Alam Melayu.
Kendati kitab ini ditulis pada abad ke-19, Azzam membuktikan bahwa kandungan dari kitab tersebut masih relevan dengan kondisi sosial-politik di era kini. Terutama ketika para pemimpin di Alam Melayu diterpa badai sekularisasi.
Penulisan skripsi ini mendapat respon yang positif dari para penguji. Dr. Ujang Habibi selaku Penguji 1 sidang ini mengatakan, “Bahasan ini cukup baik (dalam diskursus) dakwah-politik, dan tentu perlu terus dikembangkan dengan kajian dan penelitian berikutnya.”
Senada dengan hal itu, ahli sejarah dan bahasa Arab-Melayu, Muhammad Syukri Rosli juga menyambut baik karya ilmiah ini. “Tahniah (kepada Azzam) atas berjaya menyiapkan skripsi ini dan membentangkannya dengan baik. Satu usaha yang berani untuk memperkenalkan kitab ini dalam medan dakwah khususnya kepada khalayak Indonesia,” ucapnya.
Dengan demikian, Azzam Habibullah merupakan alumni pesantren At-Taqwa Depok yang pertama lulus sarjana dakwah. Ia kuliah pada Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), dengan konsentrasi khusus “Jurnalistik dan Pemikiran Islam.”
Lulus dari Pesantren At-Taqwa Depok, Azzam aktif sebagai guru di pesantren dan kuliah di STID M. Natsir kelas khusus Jurnalistik dan Pemikiran Islam. Azzam juga terus mengasah intelektualitasnya dengan menulis dan mengisi kajian di berbagai tempat.
Selain itu, Azzam juga pernah mendapat penghargaan sebagai inovator sosial muda dunia oleh Ashoka Foundation. (https://mediaindonesia.com/humaniora/552546/mahasiswa-stid-mohammad-natsir-masuk-inovator-sosial-muda-top-dunia). Profil Azzam Habubullah dimuat dalam buku “Ideas That Are Changing The World: Leading Social Entrepreneurs” yang dirilis Ashoka secara global pada Kamis (12/1/2023).
Buku ini berisi profil dan kiprah para inovator sosial dari seluruh dunia. Mereka disebut Ashoka sebagai changemakers (pembaharu), yang dengan ide dan dedikasinya, mewujudkan perubahan di berbagai bidang, di antaranya kesehatan, pendidikan, kemanusiaan, dan lingkungan hidup.
Lanjut baca,