Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko Widodo, berpeluang besar terpilih sebagai Walikota Solo pada Pemilihan Kepala Daerah, Desember 2020 ini. Gibran diajukan sebagai calon Walikota Solo oleh PDIP – yang menguasai 30 kursi dari 45 kursi DPRD Kota Solo.

Itulah fakta sistem demokrasi. Apakah di Solo tidak ada orang yang lebih hebat dan lebih baik dari Gibran. Tentu, sangat banyak. Masalahnya, mereka tidak dicalonkan oleh Partai. Mengapa Partai memilih Gibran? Partai itu sendiri yang paling tahu jawabannya. Pertanyaan yang sama bisa diajukan kepada rakyat Amerika: Mengapa mereka memilih Donald Trump sebagai Presiden mereka?

Bagi umat Islam Kota Solo, siapa pun Wali Kotanya, mereka tetap memiliki kewajiban untuk melanjutkan amanah risalah kenabian: menyampaikan ayat-ayat Allah, mensucikan jiwa-jiwa mereka, dan juga mengajarkan kitab dan hikmah. Umat Islam di Solo juga tetap wajib menyampaikan dakwah dengan hikmah kepada sang penguasa.

Jika penguasa membuat kebijakan yang baik, patut didukung. Jika kebijakannya tidak baik, maka wajib diberikan nasehat. Menyampaikan nasehat yang benar kepada penguasa yang salah adalah jihad yang utama! Jadi, siapa pun penguasanya, dakwah Islam wajib tetap dijalankan, sebab itu amanah Rasulullah saw.

Lanjut baca,

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/andaikan-gibran-jadi-walikota-solo