Artikel ke-1.311
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Hari ini, Senin (3/10/2022) berita politik yang paling menarik adalah pencalonan resmi Anies R. Baswedan sebagai calon presiden oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Anies Baswedan akan diusung pada Pilpres 2024.
Yang menarik adalah alasan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, saat mengumumkan capres resmi Partai Nasdem: "Pilihan capres Nasdem adalah yang terbaik daripada yang terbaik. Inilah akhir Nasdem memberikan seorang sosok Anies Baswedan." "Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya: Why not the best?" kata Surya Paloh.
Pilihan dan langkah politik Partai Nasdem ini terbilang berani. Pada Juni 2022 lalu, dalam acara Rakernasnya, Nasdem mengumumkan tiga nama sebagai capresnya: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Jenderal Andhika Perkasa. Dalam waktu sekitar tiga bulan, Nasdem sudah berani mendahului partai-partai lain dalam mengumumkan nama capres resminya.
Dalam soal pencalonan pemimpin negara atau daerah, Nasdem selama ini dikenal berani mencalonkan kader-kader yang potensial, meskipun bukan dari kalangan internal partainya. Bahkan, Nasdeem tidak mengharuskan calonnya itu untuk menjadi anggota Partai Nasdem.
Sebagai politisi sangat senior, Surya Paloh dipercaya memiliki perhitungan matang untuk mencalonkan Anies Baswedan. Bisa diduga, setelah ini, pencalonan Anies juga akan dilakukan oleh PKS. Menyambut pengumuman pencalonan Anies oleh Nasdem, Presiden PKS langsung menyampaikan pidato resmi. Presiden PKS itu menyampaikan, bahwa Anies adalah tokoh yang dipandang mampu membawa perubahan yang lebih baik.
Soal kapasitas Anies sebagai tokoh yang mumpuni sudah tidak diragukan. Apalagi, setelah ia lulus ujian yang sangat berat, sebagai Gubernur DKI Jakarta. Berbagai upaya untuk menjatuhkannya sudah dilakukan. Tetapi, tetap saja, upaya itu gagal. Terakhir adalah berita tentang upaya ketua KPK untuk menjerat Anies dengan tindak pidana dalam soal Formula E. Tapi, upaya ini pun akhirnya kandas.
Kini, Anies Baswedan sudah resmi dicalonkan oleh Nasdem. Selama ini, menurut sejumlah lembaga survei, nama Anies menempati ranking teratas bersama dua nama lain, yaitu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Tentulah Surya Paloh tidak asal bicara ketika menyatakan, bahwa Anies adalah “yang terbaik dari yang terbaik”.
Mungkin, Surya paloh dan jajaran pimpinan Nasdem lainnya sudah membaca tanda-tanda zaman, bahwa rakyat Indonesia sudah rindu dengan perubahan yang nyata. Itulah yang dalam banyak hal sudah dilakukan Anies selama menjadi gubernur di Jakarta. Yang juga menarik dari Anies adalah sikapnya yang dingin dan tenang dalam merespon berbagai serangan dari para pembencinya.
Tuduhan-tuduhan Anies sebagai tokoh intoleran sudah beberapa kali dilakukan. Toh, akhirnya upaya stigmatisasi itu pun gagal dilakukan. Anies tetap tampil dengan elegan. Apapun alasannya, faktanya, Anies terus mendapat tempat di hati masyarakat. Jika usaha menghambat Anies tidak berhasil dilakukan, maka Anies akan diusahakan untuk dikalahkan dengan ditampilkannya sosok yang dianggap populis, seperti Ganjar Pranowo.
Lanjut baca,