Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Para ahli kesehatan bersepakat bahwa tubuh manusia mamiliki kemampuan menghasilkan antibodi untuk melawan virus Corona (Covid-19). Karena itu – disamping menyarankan agar kita tetap waspada dan menjaga diri dari penularan virus – mereka juga menyarankan agar kita tidak panik, atau terlalu ketakutan menghadapi wabah ini. Jiwa kita harus tetap tenang.
Al-Quran memberikan resep ketenangan diri yang ampuh: Bahwa hati manusia akan tenang dengan berzikir kepada Allah. ”(yaitu) orang-orang yang beriman lagi hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenteram. (QS 13: 28). ”Orang-orang beriman dan beramal shaleh, bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik.” (QS 13:29).
Maka, kunci kebahagiaan manusia sebenarnya terletak pada pengenalan dirinya terhadap Tuhannya. Kenal dengan Allah, Sang pemilik segala kekuasaan, adalah kebahagiaan sejati. Betapa banyak manusia yang senang bukan kepalang karena dikenal penguasa negara. Bagaimana manusia tidak merasa senang jika dikenal oleh Sang Raja segala raja (Maliki Yaumiddiin)?
Raja Ali Haji menulis dalam Gurindam Dua Belas: ”Barangsiapa mengenal Allah, maka suruh dan tegah-Nya, tiada ia menyalah!” Maknanya, barangsiapa mengenal Tuhannya, maka ia tidak akan mahu menyalahi segala macam aturan dan ketentuan Allah SWT.
Bersyukur
Sebagai muslim, kita patut bersyukur, karena soal konsep Tuhan dan nama Allah tidaklah diperselisihkan lagi. Konsep Islam tentang Tuhan dan nama Tuhan sudah bersifat final, karena berdasarkan wahyu, dan tidak menjadi ajang spekulasi akal. Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas, dalam bukunya, Prolegomena to the Metapyisic of Islam, menyatakan, bahwa konsep Islam tentang Tuhan, juga bersifat otentik dan final. Itu disebabkan, konsep Tuhan dalam Islam, dirumuskan berdasarkan wahyu dalam al-Quran yang juga bersifat otentik dan final.
Lanjut Baca,
http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/bahagia-di-tengah-wabah-corona