Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Tokoh Pendidikan dalam al-Quran, Luqman al-Hakim, memberikan contoh bagaimana mendidik anak agar menjadi dai (pejuang dakwah) sejak dini. Kepada anaknya, ia berpesan: "Wahai anakku, dirikanlah shalat, dan berjuanglah untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, dan bersabarlah atas apa yang menimpamu. Sesungguhnya itu termasuk perkara yang besar!" (QS Luqman: 17).
Pada ayat 12 surat Luqman, dijelaskan tentang Luqman yang telah diberikan hikmah oleh Allah SWT. Dengan hikmah itulah, kemudian Luqman menanamkan nilai tauhid kepada anaknya, dan mengajak anaknya menjauhi dosa terbesar, yaitu doa syirik. Syirik adalah kezaliman yang besar. (QS Luqman: 13).
Setelah itu, Luqman mengajar anaknya agar berbakti (beradab) kepada kedua orang tua. (QS Luqman: 14-15). Pada ayat ke-16, Luqman menasehati anaknya agar memiliki kesadaran akhirat. Bahwa, sekecil apa pun perbuatan di dunia ini, pasti akan mendapat balasan dari Allah.
Setelah itulah, pada ayat ke-17, Luqman menanamkan nilai-nilai perjuangan dalam diri sang anak. Nasehat itu digabungkan dengan ajakan untuk menegakkan shalat. Sebab, shalat memang berfungsi mencegah perbuatan keji dan mungkar.
"Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS al-Ankabut: 45)
Jadi, begitulah cara Luqman menanamkan nilai-nilai perjuangan pada anaknya. Mendidik anak adalah tanggung jawab orang tua. Sebab, memang orang tua berkewajiban mendidik anaknya, agar tidak menjadi Yahudi dan Nasrani atau Majuzi. Anak lahir dalam kondisi fitrah. Fitrah itulah yang harus dikuatkan dengan pendidikan yang benar, sehingga manusia semakin kuat keimanannya. Ia semakin menyadari tujuan hidupnya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Lanjut baca,
https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/beginilah-luqman-mendidik-anak-jadi-dai-sejak-dini