EMPAT TANTANGAN DA’WAH 2020

EMPAT TANTANGAN DA’WAH 2020

 Oleh: Dr. Adian Husaini

(Ketua Umum Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia)

 

            Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (Dewan Da’wah) kini telah berumur lebih dari setengah abad.  Organisasi dakwah ini didirikan oleh sejumlah tokoh dan pendiri bangsa pada 26 Februari 1967. Selain Mohammad Natsir (mantan Perdana Manteri RI dan Pahlawan Nasional), ada nama-nama besar lain yang ikut mendirikan Dewan Da’wah, seperti Prof. HM Rasjidi, menteri agama pertama RI, Mr. Sjafrudin Prawiranegara (Presiden Pemerintah Darurat Republik Indonesia dan Gubernur BI pertama), Prawoto Mangkusasmito, dan sebagainya.

            Usia 53 tahun -- satu usia yang sudah cukup matang untuk sebuah organisasi dakwah. Perjalanan Dewan Da’wah selama ini tidak bisa dilepaskan dari visi dan kiprah perjuangan Mohammad Natsir, pendiri dan ketua DDII pertama. Ketokohan Pak Natsir yang dikenal luas – di dalam dan di luar negeri – menjadikan Dewan Da’wah kemudian bisa dikatakan nyaris identik dengan Pak Natsir. 

Hingga kini, banyak tokoh di dunia Islam masih mengenal Dewan Da’wah sebagai organisasi “warisan Mohammad Natsir”. Tidak mengherankan, jika kiprah Dewan Da’wah pun selama ini identik dengan gagasan dan kiprah Pak Natsir. Ini sangat patut disyukuri, sebab Mohammad Natsir adalah tokoh pejuang yang hebat.

Berbagai kesaksian sejarah menunjukkan, Mohammad Natsir adalah tokoh yang berhasil memadukan aspek ilmu dan dakwah dalam seluruh aspek kehidupannya. Dia bukan hanya berceramah dan menulis, tetapi juga terlibat langsung dalam urusan dakwah dan perjuangan. Bahkan, dirinya sendiri menjadi teladan perjuangan.

            Sosok, pemikiran dan kiprah perjuangan Pak Natsir itulah yang selama ini menjadi aset besar Dewan Da’wah dalam melanjutkan kiprah dakwahnya. Secara ringkas, Mohammad Natsir merumuskan perjuangan Islam dalam dua bentuk aktivitas yaitu “bina’an wa difa’an”, yakni “membangun ” dan “menjaga, mengokohkan”. Aktivitas Dewan Da’wah selama 50 tahun lebih difokuskan pada dua aktivitas tersebut. Berbagai program pendidikan dan pelatihan dikembangkan oleh Dewan Da’wah.

Mohammad Natsir secara khusus mendidik banyak cendekiawan sebagai ujung tombak dakwah di dunia kampus. Ratusan kader umat dikirim ke luar negeri untuk belajar berbagai bidang keilmuan. Di dalam negeri, berbagai pendidikan dan pelatihan dakwah dilakukan. Tak jarang, Mohammad Natsir mendidik langsung para juru dakwah yang dikadernya.      

Lanjut baca,

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/empat-tantangan-dawah-2020

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar