HEBOH LGBT, PENDETA INI BERSYUKUR INDONESIA MAYORITASNYA MUSLIM

HEBOH LGBT, PENDETA INI BERSYUKUR INDONESIA MAYORITASNYA MUSLIM

 Artikel ke-1.558

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Aksi kaum LGBT semakin meresahkan umat manusia di berbagai belahan dunia. Di bulan Juni ini, beredar luas, dua berita menarik tentang LGBT. Pertama, video bentrokan antara kelompok pendukung dan kontra LGBT di California. Kedua, berita tentang pernyataan seorang pendeta yang bersyukur bahwa Indonesia berpenduduk mayoritas muslim, sehingga LGBT susah berkembang.

            Berita pertama, seperti dilaporkan viva.co.id (9/6/2023), menyebutkan, bahwa kelompok anti LGBT dan pro LGBT terlibat bentrok saat menyampaikan pendapat di Glendale, California, Amerika Serikat. Bentrokan terjadi, menyusul adanya wacana,  Juni bakal ditetapkan sebagai bulan Pride LGBTQ+.

Melalui video yang beredar di media sosial pihak kepolisian yang berada di tengah-tengah massa pro dan anti LGBT terlihat sedikit kewalahan mencegah bentrokan yang terjadi. Kedua kelompok yang memiliki pandangan berbeda soal wacana tersebut terlibat baku hantam hingga mengakibatkan beberapa di antara mereka berjatuhan.

Menurut laporan The Guardian, bentrok antara kelompok pro dan kontra LGBT itu terjadi pada Selasa, 6 Juni 2023, tepatnya ketika dewan sekolah di Los Angeles mengadakan pertemuan soal ditetapkannya Juni sebagai bulan kebanggan oleh komunitas LGBTQ+. Dalam pertemuan yang diadakan hari itu, dewan sekolah mempersilahkan orangtua siswa, siswa dan masyarakat umum untuk hadir menyampaikan pendapat terkait rencana yang akan disahkan.
            Dalam video itu tampak betapa beberapa orang bertindak beringas menyerang pihak lain. Kondisi seperti ini semakin menyulitkan posisi AS sebagai negara yang secara resmi telah melegalkan perkawinan sesama jenis.

Orang yang berperilaku seksual sejenis dianggap sebagai bagian dari kebebasan yang harus dilindungi. Sementara yang membenci dan menolak LGBT bisa dituduh homofobia. Itulah nasib negara yang terlanjur melegalkann perkawinan sesama jenis.

Berita kedua, seperti dilaporkan situs disway.id, (6/6/2023), menyebutkan bahwa seorang pendeta bernama Mell Atock mengaku bersyukur karena Indonesia berpenduduk mayoritas muslim. Ia mengungkapkan,  tidak bisa membayangkan jika Indonesia berisi mayoritas Kristen akan melegalkan LGBT (LesbianGayBisexual dan Transgender).

            Pada video yang diunggah oleh akun twitter @Co***2022 ini, pendeta Mell Atock sedang membahas soal kampanye LGBT yang saat ini sedang gencar dilakukan di negara-negara Eropa. Menurutnya, penyebab legalnya LGBT dikarenakan pada negara tersebut banyak pendeta yang berperan menikahkan sesama jenis ini.

            “Saya lihat kayak LGBT di beberapa negara barat sudah legal, kampanye legalitas LGBT sudah menang sehingga legal, maka boleh tuh menikah sejenis,” ujar pendera Mell Atock dalam videonya.

            “Dan bagi pendeta yang tidak menikahkan orang yang sejenis ini, pendeta itu bisa dipidana, karena melanggar hak asasi manusia versi negara barat sana,” tambahnya.

Dia mengaku bersyukur bahwa di Indonesia penduduknya mayoritas Islam. Dia tidak membayangkan kalau Indonesia mayoritas beragama Kristen.

“Nah, saya bersyukur tinggal di Indonesia nih. Saya pribadi lho, saya tidak dengar dari orang nih, saya banyak mengutip orang juga. Tapi saya punya pandangan pribadi," ungkapnya.

            “Saya bersyukur Indonesia mayoritas Islam, saya tidak bisa bayangkan kalau Indonesia Cuma mayoritas Kristen, dipenuhi oleh pendeta-pendeta liberal, maka saya yakin mereka akan melegalkan juga seperti beberapa pendeta atau gereja di Australia, Amerika, Eropa yang sudah melakukan pemberkatan sejenis dengan alasan HAM dan lain sebagainya,” tuturnya.

“Mereka tidak pernah memikirkan alkitab, mereka hanya pikir HAM bisa menggeser hak Allah. Kacau itu,” tegasnya.

Lanjut baca,

HEBOH LGBT, PENDETA INI BERSYUKUR INDONESIA MAYORITASNYA MUSLIM (adianhusaini.id)

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait