Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini)
Dalam al-Quran Surat al-Maidah ayat 8, Allah perintahkan kita untuk selalu menjadi saksi yang adil. Jangan sampai kebencian kepada kepada seseorang atau suatu kaum menyebabkan kita berlaku tidak adil. Sebab, keadilan itu dekat kepada taqwa.
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Maidah/5: 8)
Ayat ini sangat indah dan memukau. Allah mengingatkan, bahwa biasanya manusia bisa berlaku tidak adil karena kebencian atau ketidaksukaan terhadap seseorang. Kebencian bisa menghalangi seseorang berlaku tidak adil. Maka berlaku adillah, sebab adil itu dekat pada taqwa. Dalam Tafsir Jalalain, disebutkan, bahwa dalam menegakkan kebenaran Islam, maka umat Islam tetap harus berlaku kepada adil, meskipun kepada orang-orang kafir.
Betapa indahnya ajaran Islam. Kepada orang kafir saja, kaum muslim diperintahkan berlaku adil. Dan Rasulullah saw memang diutus untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam (QS al-Anbiyaa/21: 107).
Islam bukanlah ajaran utopia. Tapi, ajaran-ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi terakhir, Muhammad saw, merupakan ajaran yang praktis, yang terbukti selama ratusan tahun telah diterapkan dari generasi ke generasi. Di Madinah, Rasulullah saw membangun satu masyarakat terbaik (khairul qurun), yang memberikan keadilan kepada segenap warga Madinah.
Keadilan senantiasa dijunjung tinggi. Rasulullah saw membangun negara Madinah di atas dasar Piagam Madinah – yang dikatakan Prof. Hamidullah – sebagai Konstitusi Negara tertulis pertama di dunia.
Semua warga Madinah – termasuk kaum Yahudi – diikat dalam perjanjian Madinah. Tapi, ketika kaum Yahudi berkhianat, maka Rasulullah saw pun mengusir mereka dari Madinah. Namun, umat Islam tetap diperintahkan berlaku adil.
Di bawah pemerintahan Islam di Andalusia selama hampir 800 tahun (711-1492 M), kaum Yahudi mendapat perlakuan yang adil. Mereka mengakui, zaman kejayaan Islam di Andalusia adalah zaman keemasan Yahudi juga. Penulis terkenal, Karen Armstrong, dalam bukunya, A History of Jerusalem: One City, Three Faiths, (London: Harper Collins Publishers, 1997), menulis: “Under Islam, the Jews had enjoyed a golden age in al-Andalus.”
Lanjut Baca,
http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/ibadah-ramadhan-membentuk-manusia-adil