Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Prof. Dr. Wan Mohd Nor Wan Daud dalam sebuah makalahnya berjudul "Budaya Ilmu dan Gagasan 1Malaysia dalam Konteks Pembinaan Negara Maju" menguraikan tentang peran Budaya Ilmu dalam mewujudkan kemajuan suatu bangsa. Konsep budaya ilmu dan kemajuan ini menarik, dan patut kita renungkan dengan serius, agar kita tidak salah langkah dalam membangun negeri kita menjadi negeri bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Sebagai muslim kita bersyukur, bahwa Rasulullah saw telah memberi teladan dalam mendidik bangsa Arab, sehingga memiliki budaya ilmu yang tinggi. Dalam waktu singkat, Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya berhasil membangun peradaban tinggi di Madinah dan kemudian berkelanjutan ke kota-kota lainnya.
Melalui tulisannya tersebut, Prof. Wan Mohd Nor menegaskan, bahwa "Budaya Ilmu" yang dianjurkan oleh Islam adalah meletakkan ilmu fardhu 'ain dalam makna yang komprehensif-dinamik, sebagai kewajiban bagi setiap muslim dan ilmu fardhu kifayah bagi sebagian kaum Muslim. Juga, Budaya Ilmu bermakna, tidak menggunakan kaedah dan kerangka ilmu teknik untuk menilai ilmu-ilmu kemanusiaan; tidak menggunakan kaedah dan kerangka ilmu kemanusiaan bagi menilai ilmu-ilmu keagamaan.
Pakar pemikiran Islam, buku juga menjelaskan, bahwa budaya ilmu yang disarankan oleh Islam bertujuan untuk melahirkan manusia berpendidikan yang beradab yang memahami batas-batas kebenaran dan kemanfaatan (limits of truth and usefulness) terhadap segala sesuatu dan bertindak sepatutnya.
Sebagai contoh, manusia yang berbudaya ilmu dan beradab kepada Tuhan, adalah yang memahami sifat, nama dan perbuatan-Nya dengan baik; mengikuti perintah dan menjauhi larangan-Nya, serta selalu meminta ampun pada-Nya. Orang yang beradab pada Nabi Muhammad saw haruslah memahami derajat keluhuran beliau, mencontoh akhlak Nabi, serta menjaga hak-hak dan keluruhan sahabat-sahabat dan keluarga beliau.
Lanjut baca,
https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/inilah-manusia-luhur-berbudaya-ilmu