Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Sebagai Muslim, kita diwajibkan membaca doa dalam shalat, minimal 17 kali sehari: ”Ihdinash shirathal mustaqim” (Ya Allah, Tunjukkanlah kami jalan yang lurus). Shirathal Mustaqim adalah jalannya orang-orang yang diberi kenikmatan oleh Allah atas mereka (para nabi, para syuhada, dan shalihin), dan bukannya jalan orang-orang yang dimurkai Allah (al-maghdhub) dan bukan pula jalan orang-orang yang tersesat (al-dhalliin).
Orang-orang yang dimurkai Allah (al-maghdhub) adalah mereka yang sudah tahu kebenaran, tetapi enggan menerima kebenaran. Bahkan, mereka kemudian menyembunyikan kebenaran, atau berusaha mengaburkan kebenaran, dengan berbagai cara, sehingga yang haq dilihat sebagai bathil dan yang bathil dilihat sebagai haq.
Kaum al-maghdhub ini juga bukannya tidak tahu tentang al-Quran. Bahkan, bisa jadi mereka sangat pandai berhujjah dengan al-Quran. Khalifah Umar bin Khathab r.a. pernah menyatakan, bahwa yang paling beliau khawatirkan akan menimpa umat Islam adalah ’tergelincirnya’ orang-orang yang ’alim dan ketika orang-orang munafik sudah berhujjah dengan al-Quran.
Rasulullah saw juga pernah menyampaikan, bahwa yang paling beliau khawatirkan menimpa umat Islam adalah munculnya orang-orang munafik yang pandai berhujjah (kullu munaafiqin ’alimil lisan). Jadi, golongan al-maghdhub adalah siapa saja yang sudah mengetahui kebenaran, tetapi enggan mengikuti kebenaran dan bahkan mengubah-ubah dan menyembunyikan kebenaran. Karena itulah, kita diperintahkan untuk berdoa, agar jangan sekali-kali kita termasuk ke dalam golongan seperti ini.
Begitu juga kita berdoa semoga tidak termasuk ke dalam golongan ’al-dhalliin’, golongan yang tersesat. Mereka tersesat karena tidak tahu dan tidak bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Karena ketidaktahuan atau kebodohan inilah, golongan ini akan menyangka yang benar sebagai bathil dan yang bathil mereka sangka benar.
Mereka adalah korban-korban dari tindakan golongan al-maghdhub yang telah terlebih dahulu mengubah-ubah kebenaran. Bacalah berulang-ulang QS al-Baqarah mulai ayat 40-120. Kita akan memahami, bagaimana besarnya kemurkaan Allah SWT terhadap kaum Yahudi yang telah menolak dan mengubah-ubah kebenaran yang disampaikan kepada mereka oleh para nabi. Merekalah yang menceritakan akan datangnya Nabi terakhir, tetapi ketika Nabi terakhir itu datang, dan ternyata bukan dari golongan mereka, maka kaum Yahudi pun menjadi kaum yang pertama ingkar kepada kenabian Muhammad saw.
Lanjut baca,
https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/jangan-menyimpang-dari-shirathal-mustaqim