KEBENCIAN TIADA HENTI: AL-QURAN DIBAKAR, NABI MUHAMMAD DILECEHKAN

KEBENCIAN TIADA HENTI:  AL-QURAN DIBAKAR, NABI MUHAMMAD DILECEHKAN

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Lagi-lagi, sejumlah kalangan ekstrimis di Eropa melakukan provokasi terhadap umat Islam. Mereka membakar al-Quran dan juga melecehkan Nabi Muhammad saw. Ini bukti bahwa kaum kuffar itu tak pernah ridho dengan umat Islam dan kemudian melakukan tindakan keji tak berperikemanusiaan.

Situs berita Arrahmah.com (31/8/2020) melaporkan bahwa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengutuk pembakaran Al-Qur’an di kota Malmo, Swedia selatan. Mengutip Anadolu Agency, dikatakan, bahwa pembakaran al-Quran itu sebagai “tindakan penghasutan dan provokasi” dan “bertentangan dengan upaya global untuk memerangi ekstremisme dan hasutan untuk kebencian berdasarkan agama dan keyakinan”.

            Umat Islam pun tidak diam. Berbagai aksi digelar untuk menyampaikan protes.

Sementara itu, Observatorium Islamofobia OKI, sebuah badan yang memantau insiden Islamofobia di seluruh dunia, meminta komunitas Muslim di Swedia “untuk menahan diri dan menghindari kekerasan”.

            Belum reda kasus di Swedia, sebuah koran di Perancis, Charlie Hebdo, lagi-lagi melakukan pelecehan dan penghinaan terhadap Nabi Muhammad saw. Koran ini mencetak ulang karikatur Nabi Muhammad yang menyinggung perasaan umat Islam.

            Dalam sebuah editorial pekan ini yang menyertai karikatur tersebut, surat kabar itu mengatakan gambar-gambar itu “milik sejarah, dan sejarah tidak dapat ditulis ulang atau dihapus”. Serangan Januari 2015 terhadap Charlie Hebdo dan, dua hari kemudian, serangan terhadap supermarket halal, memicu gelombang pembunuhan di seluruh Eropa.

Tujuh belas orang tewas dalam serangan itu, 12 di antaranya di kantor editorial, bersama dengan ketiga penyerang.

            Karikatur yang diterbitkan ulang pekan ini pertama kali dicetak oleh surat kabar Denmark Jyllands Posten. Charlie Hebdo, yang saat itu kurang dikenal di luar Prancis, secara rutin membuat karikatur para pemimpin agama dari berbagai agama dan menerbitkannya kembali segera setelah itu. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada Selasa (1/9/2020) bahwa bukan tempatnya untuk memberikan penilaian atas keputusan majalah satir itu, dengan mengatakan Prancis memiliki kebebasan berekspresi.

Tampaknya, rasa dengki dan permusuhan terhadap Nabi Muhammad saw tak pernah pupus di kalangan kaum Yahudi-Kristen. Karikatur tentang Nabi Muhammad saw itu dulu pernah diterbitkan pada 30 September 2005 oleh koran Jyllands-Posten Denmark.  Ke- 12 gambar kartun itu sangat menghina dan melecehkan Nabi Muhammad saw.

Lanjut baca,

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/kebencian-tiada-henti:--al-quran-dibakar,-nabi-muhammad-dilecehkan

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar