KEPERGIAN USTADZ INSAN SAAT KRISTENISASI MASIH MENGANCAM

KEPERGIAN USTADZ INSAN  SAAT KRISTENISASI MASIH MENGANCAM

Ustadz Insan Mokoginta (tengah) saat Pelatihan Kristologi dengan Mahasiswa AtTaqwa College-Depok, 20 Desember 2019

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Kamis, 20 Agustus 2020, umat Islam Indonesia kehilangan Ustadz Insan L. Mokoginta, seorang pendakwah yang gigih dalam membendung arus Kristenisasi di Indonesia. Dalam video yang beredar, tampak Ustadz Insan sedang melaksakan shalat, lalu terjatuh, dan kemudian dikabarkan meninggal saat tiba di Rumah Sakit.

Kematiannya begitu indah. Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadahnya dan mengampuni segala dosa-dosanya. Kita berharap, makin banyak pelanjut perjuangan para Kristolog di Indonesia, dalam menjalankan amanah dakwah Islam, khususnya dalam membendung arus Kristenisasi. Tokoh Islam Mohammad Natsir menyebut Kristenisasi merupakan salah satu tantangan dakwah eksternal, disamping sekulerisasi dan nativisasi.

            Insan Mokoginta memang dikenal sebagai salah satu Kristolog yang berjuang secara total. Bahkan diusianya yang sudah 71 tahun, ia terus bergerak: menulis, mengajar, dan berdebat. Hampir tiap hari ia mendapat undangan untuk mengisi acara-acara dakwah di berbagai daerah di Indonesia.

Ia telah menulis lebih dari 50 buku tentang Kristologi. Puluhan orang mengenal Islam dan kemudian bersedia memeluk agama Islam dengan perantaraan dakwah Ustadz Insan Mokoginta. Pada 21-22 Juli 2018, misalnya, di Kabupaten Palu, ia membimbing 25 orang untuk membaca syahadat.

Kini, kita kehilangan seorang pejuang yang gigih dan lembut. Allah memanggil Ustadz Insan saat beliau sedang shalat, di malam Jumat. Dunia internet dibanjiri dengan ucapan duka dan kisah-kisah tentang Ustadz Insan. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu’anhu!

           

Ancaman Misi Kristen

 

            Gerakan misi Kristen di Indonesia memang terus berusaha mengristenkan masyarakat Indonesia, khususnya kaum muslim. Kaum misionaris Kristen menyebut bahwa mereka sudah berhasil mengurangi prosentase kaum muslim menjadi 80, 31 persen, dari data resmi pemerintah sebesar 86 persen.

            Situs misi https://misi.co/Indonesia (diunduh 22 Agustus 2020), menyebutkan data pemeluk agama sebagai berikut:  

Islam

Kristen

Hindu

Agama suku

Tionghoa

Buddha

Tidak beragama

80,31

15,85

1,30

1,20

0,90

0,40

0,04

“Angka jumlah penganut agama antara data resmi dan data tidak resmi sering kali berbeda jauh. Secara resmi jumlah kaum Muslim adalah 86%, tetapi sebenarnya kurang dari itu,” begitu tulis laman misionaris ini.

Lanjut baca,

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/kepergian-ustadz-insan--saat-kristenisasi-masih-mengancam

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar