KRITIK AL-QURAN TERHADAP KLAIM YAHUDI TENTANG SIAPA YANG DIKORBANKAN

KRITIK AL-QURAN TERHADAP KLAIM YAHUDI  TENTANG SIAPA YANG DIKORBANKAN

Artikel ke-1.564

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

Salah satu akar masalah konflik dunia internasional saat ini sebenarnya dipicu oleh klaim keagamaan kaum Yahudi terhadap tanah Palestina. Yahudi menulis sejarahnya dengan klaim bahwa Tuhan pernah memerintahkan Ibrahim (Abram): "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." (Kejadian 12:1-4).

Cerita selanjutnya menurut Bible, Abram pergi ke tanah Kanaan. Ketika itu Tuhan menampakkan diri kepada Abram dan berfirman: “Aku akan memberikan negeri ini kepada keturunanmu.”  (Kejadian, 12:7). Oleh kaum Yahudi, negeri yang disebut dalam Bible itu lalu dijadikan dasar untuk mengklaimnya sebagai "Tanah yang Dijanjikan" (The Promised Land). 

Kitab Kejadian 15:18 menyebutkan: Pada hari itulah Tuhan mengadakan perjanjian dengan Abram serta berfirman: “Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini, mulai dari Sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat."  Kitab Yosua 21:43 menyebutkan: "Jadi seluruh negeri itu diberikan Tuhan kepada orang Israel, yakni negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka. Mereka menduduki negeri itu dan menetap di sana."

            Menurut kaum Yahudi, nama Hebrew (Ibri, Ibrim) melekat pada Abraham, yang mulanya bernama Abram. Yahudi mengklaim Abraham sebagai “the first patriarch of the people of Israel”. Abraham , putra dari Terah, merupakan generasi ke-10 dari Noah, melalui  garis keturunan Sem, yang menurunkan bangsa Asyria dan Aramea.

Keluarga ini yang kemudian dikenal sebagai “Semitic”, sehingga berbagai gerakan dan paham anti-Yahudi diberi julukan sebagai “anti-semitism” – sebuah sebutan yang kemudian hanya digunakan untuk kalangan Yahudi. Padahal, diantara keturunan Abram juga terdapat bangsa Arab, dari keturunan Ismail, sehingga setiap tindakan yang merugikan kepentingan bangsa Arab, seharusnya juga disebut sebagai “anti-semit”. 

            Agar klaim Yahudi terhadap Tanah Yang Dijanjikan itu absah, maka mereka lalu membuat kisah, bahwa yag dikorbankan oleh Ibrahim adalah Ishak, bukan Ismail. Tentang Ismail, Bible menyebutkan dalam Kejadian, 17:20 : “Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu; ia akan Kuberkati, Kubuat beranak cucu dan sangat banyak; ia akan memperanakkan dua belas raja, dan Aku akan membuatnya menjadi bangsa yang besar.”

Tapi, pada ayat berikutnya (ayat 21), tertulis: “Tetapi, perjanjian-Ku akan kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga.”

Lanjut baca:

KRITIK AL-QURAN TERHADAP KLAIM YAHUDI TENTANG SIAPA YANG DIKORBANKAN (adianhusaini.id)

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait