“KURMA LANGKA” UNTUK 100 TAHUN INDONESIA

“KURMA LANGKA” UNTUK 100 TAHUN INDONESIA

 Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

Dalam Kongres Zionis pertama di Basel, Swiss, tahun 1897, pelopor Zionisme modern, Theodore Herzl, menulis sebuah catatan:  “… I founded the Jewish State. If I were to say this today, I would be met by universal laughter. In five years, perhaps, and certainly in fifty, every one  will see it.”  

 Jadi, meskipun banyak ditertawakan orang, sejak Kongres Zionis pertama itu, Herzl sudah mentargetkan, bahwa dalam 50 tahun, negara Yahudi akan berdiri. Ia sangat optimis dengan gagasannya.  Ketika itu Herzl berumur 37 tahun.

Apa yang terjadi?  Negara Yahudi Israel kemudian berdiri pada 14 Mei 1948. Itu tepat 50 tahun 3 bulan, setelah catatan Herzl tersebut. Herzl meninggal tahun 1904. Jadi, hanya tujuh tahun setelah Kongres Zionis pertama. Tapi, dua tahun sebelum itu, yakni tahun 1902, ia sempat menulis novel berjudul Altneuland (Old-new Land, 1941). Di sinilah ia menulis sebuah pesan: “If you will it, it is no dream.” (Jika kamu punya kemauan, maka itu bukan impian). (Lihat, Frank N. Magill (ed), Dictionary of World Biography, (Chicago: Fitzroy Dearborn Publisher, Chicago, 1999).

           

*****

            Ketika artikel ini ditulis, 7 Ramadhan 1441 Hijriah (30 April 2020) pagi hari, Program “Kurma Langka” (Kuliah Ramadhan Jelang Berbuka) sudah berjalan enam kali. InsyaAllah, program itu akan berlangsung selama Ramadhan 1441 H.

Programnya sederhana: Kuliah selama 30 menit, pukul 17.00-17.30 WIB. Tema umumnya adalah: “Kiat Mendidik Anak Sukses Dunia-Akhirat”. Ada 29 tema yang disiapkan untuk 29 hari. Alhamdulillah, sejak awal Ramadhan, ada ribuan orang yang mengikuti kuliah singkat itu. (Lihat 29 tema: https://www.facebook.com/adian.husaini.397).

“Kurma Langka” adalah sebuah program untuk mewujudkan masa depan umat yang gemilang.  Targetnya, pada usia 100 tahun kemerdekaan Indonesia (tahun 2045), Indonesia sudah mengalami perubahan mendasar, karena lahirnya satu generasi baru yang gemilang, yakni “Generasi 2045”.

Saat inilah, tahun 2020, saat yang tepat untuk menyiapkan “Generasi 2045”.  Anak-anak yang kini berumur 12-20 tahun, maka 25 tahun lagi mereka akan berumur 37-45 tahun. Itulah umur-umur yang ideal mereka tampil sebagai pemimpin dalam berbagai bidang kehidupan. Maka perlu disusun kurikulum untuk 25 tahun. Kurikulum adalah “jalan” untuk mencapai tujuan.

Seratus tahun sebelumnya, pernah lahir “Generasi 1945”, yang dengan gigih memelopori perjuangan mewujudkan kemerdekaan Indonesia, dan juga mempertahankan kemerdekaan. Mereka – utamanya para ulama, santri, dan cendekiawan -- adalah produk pendidikan yang berkualitas.

Para ulama itu berhasil menjaga aqidah umat Islam Indonesia dari program pemurtadan massal oleh penjajah. Meskipun politik, ekonomi, dan militer dikuasai penjajah, tetapi para ulama gigih menjaga aqidah umat melalui pondok-pondok pesantren, madrasah, juga sekolah-sekolah Islam yang didirikan sejak awal abad ke-20.

Lanjut baca,

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/kurma-langka-untuk-100-tahun-indonesia

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar