Artikel Terbaru (ke-1.699
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Penyair besar Pakistan Mohammad Iqbal sudah mengingatkan kepada dunia, bahwa salah satu karakteristik yang menonjol pada peradaban Barat adalah rendahnya rasa kemanusiaan. Itu disebabkan karena keserakahannya kepada dunia. “Her eyes lack of the tears of humanity, because of the love of gold and silver,” tulis Mohammad Iqbal.
Tak perlu berlama-lama dalam memahami sejarah peradaban Barat yang diwarnai dengan aneka kekejaman kolonialisme terhadap umat manusia. Tokoh Yahudi yang memeluk Islam, Mohammad Asad, juga menulis dalam bukunya, Islam at the Crossroads, bahwa saripati peradaban Barat modern itu sendiri sebenarnya adalah ”irreligious in its very essence”. (Muhammad Asad, Islam at The Crossroads, (Kuala Lumpur: The Other Press).
Apa yang sedang terjadi di Palestina saat ini sebenarnya adalah bukti nyata kegagalan peradaban Barat untuk memimpin dunia. Dalam beberapa hari saja, hampir 10 ribu warga Palestina terbunuh oleh pengeboman yang mengerikan oleh Israel. Tetapi, pasukan Isreal juga dibantu ribuan tentara AS.
Sebanyak 120 anggota PBB meminta perang dihentikan dan bantuan kemanusiaan dibiarkan masuk ke Jalur Gaza, Palestina. Tetapi, Israel dan AS serta 12 negara lainnya justru menolak. Mereka ingin Palestina hancur, meskipun ribuan wanita dan anak-anak harus menjadi korban. Artinya, PBB yang dulu dibentuk untuk mewujudkan perdamaian dunia, sudah terbukti tak berdaya untuk kesekian kalinya.
Dunia dipaksa untuk menonton pembantaian terus-menerus yang terjadi di Palestina. Israel leluasa melampiaskan keganasannya karena memang kitab-kitab mereka memandang bangsa selain bangsa Yahudi sebagai “goyim” yang tak layak hidup. Pembantaian, pengusiran, dan pencaplokan lahan-lahan orang Palestina dibiarkan terjadi.
Lucunya, bangsa Palestina yang ingin mengambil haknya kembali yang dirampas, lalu disebut sebagai teroris. Mereka diboikot selama bertahun-tahun, agar menderita dan mati secara perlahan-lahan. Begitu melakukan perlawanan, maka mereka akan dicap sebagai teroris, lalu dibantai dan dihancurkan seluruh bangunan-bangunan mereka.
Dunia internasional sudah berteriak sekeras-kerasnya. Bahkan, banyak kaum Yahudi sendiri yang berdemontrasi menentang kekejaman negara Israel. Argumentasi Israel bahwa mereka sekedar membela diri, tidak dapat diterima akal sehat. Sebab yang sedang mereka lakukan sejatinya adalah genosida. Namun, suara dunia internasional itu terus-menerus dianggap gonggongan anjing. Tak perlu dipedulikan.
Jika penguasa dunia sudah berlaku seperti ini, maka sebenarnya itu adalah kerugian bagi peradaban Barat itu sendiri. Inilah sebenarnya akhir sejarah bagi peradaban Barat. Peradaban yang beberapa ratus tahun menguasai dunia ini semakin kehilangan legitimasi dan kemampuannya untuk mewujudkan perdamaian, kesejahteraan, dan keadilan bagi umat manusia.
Masalah Palestina sebenarnya sangat sederhana. Bangsa Palestina yang beratus-ratus tahun hidup damai tiba-tiba diusir, dibunuh, dan diteror oleh kaum Yahudi. Bangsa Yahudi mengklaim bahwa negeri itu adalah Tanah yang dijanjikan Tuhan untuk bangsa pilihan Tuhan. Pada 14 Mei 1948 berdirilah negara Yahudi yang diberi nama “Israel”. Jahatnya, negara Israel ini menggunakan klaim-klaim agama Yahudi, tetapi dalam pelaksanaannya merupakan negara sekuler yang tidak menerapkan ajaran dan hukum-hukum agama Yahudi.
Lanjut baca,
MASALAH PALESTINA: AKHIR SEJARAH PERADABAN BARAT (adianhusaini.id)