MELETAKKAN KITAB SUCI DAN KONSTITUSI SECARA ADIL DAN BERADAB  

MELETAKKAN KITAB SUCI DAN KONSTITUSI  SECARA ADIL DAN BERADAB   

 

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Situs berita tempo.co (13 Februari 2020), pernah menurunkan berita berjudul: “Kepala BPIP: Dalam Berbangsa, Geser Kitab Suci ke Konstitusi”. Ditulis dalam berita itu, bahwa Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi,  mengimbau semua umat beragama untuk menempatkan konstitusi di atas kitab suci, dalam berbangsa dan bernegara.

Adapun untuk urusan beragama, kembali ke masing-masing pribadi masyarakat.  

“Saya mengimbau kepada orang Islam, mulai bergeser dari kitab suci ke konstitusi kalau dalam berbangsa dan bernegara. Sama, semua agama. Jadi kalau bahasa hari ini, konstitusi di atas kitab suci. Itu fakta sosial politik,” kata Yudian saat ditemui Tempo di Kantor BPIP, Jakarta, Kamis, 13 Februari 2020.

Yudian mengatakan, imbauan itu bukan berarti merendahkan agama. Sebab, kitab suci dan konstitusi merupakan perpaduan antara ilahi dan wadhi yang diselesaikan dengan kesepakatan atau ijma. Menurut dia, hukum Tuhan tertinggi yang mengatur kehidupan sosial politik bukanlah kitab suci. “Kalau Islam, bukan Quran dan hadist dalam kitab, tapi adalah konsensus atau ijma,” ujarnya.

Rektor UIN Sunan Kalijaga ini mencontohkan perintah menunaikan ibadah haji yang merupakan bagian dari ilahi. Sumber dan tujuan menunaikan ibadah haji dijelaskan dalam Al Quran. Namun, bagaimana calon jemaah memilih kendaraan, anggaran naik haji, dan waktu keberangkatan merupakan bagian dari wadhi. 

            Pancasila, kata Yudian, sebetulnya merupakan anugerah terbesar Allah SWT kepada sejarah abad 20. Jika bangsa Indonesia tidak pandai bersyukur atas nikmat itu, negara akan hancur. Karena itu, ia mengajak masyarakat untuk mensyukurinya dengan kembali ke persatuan dan konsensus tertinggi, yaitu Pancasila. “Tanpa persatuan, maka tidak ada republik ini.” (https://nasional.tempo.co/read/1307415/kepala-bpip-dalam-berbangsa-geser-kitab-suci-ke-konstitusi/full&view=ok)

*****

            Ungkapan Kepala BPIP itu saat ini kembali menyebar ke berbagai group media sosial. Banyak komentar tentang hal itu.  Kiranya, masalah ini perlu dikaji secara cermat dan adil. Benarkah dalam berbangsa dan bernegara kita – umat Islam – harus meletakkan Konstitusi di atas Kitab Suci? Jawabnya, menurut hemat saya, pernyataan Kepala BPIP itu tidak tepat. Perlu

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/meletakkan-kitab-suci-dan-konstitusi--secara-adil-dan-beradab

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar