MENGENANG RIDWAN SAIDI, SOSOK MANUSIA LUAR BIASA

MENGENANG RIDWAN SAIDI, SOSOK MANUSIA LUAR BIASA

Artiel ke-1.393

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Hari Ahad (25/12/2022), di sejumlah group WA beredar kabar bahwa Ridwan Saidi – budayawan senior – meninggal dunia. Inna lillaahi wainna ilaihi raji’un. Tentu saja berita itu terasa menyentak. Sebab, saya berencana bersilaturrahim dengan beliau, dengan membawa sejumlah santri.

            Kabarnya, Ridwan Saidi meninggal dunia  di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Bintaro sekitar pukul 08.35 WIB. Ridwan Saidi adalah sosok multitalenta. Ia seorang sejarawan yang hebat, politisi handal, budayawan dan sekaligus seniman hebat berbakat. Wawasan ilmunya ensiklopedik. Mungkin sudah puluhan kali saya sempat berdiskusi dengannya.

            SINDOnews.com menulis, bahwa pria kelahiran Jakarta, 2 Juli 1942 ini juga menyukai musik jazz dan seni sastra. Ridwan Saidi menamatkan sekolah di SMAN I Budi Utomo, lalu melanjutkan pendidikan di Fakultas Publisistik Universitas Padjadjaran (Unpad), Bandung. Baru setahun jadi mahasiswa, Ridwan memutuskan keluar, tahun 1962.

Setahun kemudian, Ridwan kembali menjajaki dunia akademis di Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan (sekarang FISIP) Universitas Indonesia (UI). Dia menyelesaikan pendidikan di fakultas tersebut pada 1976. Semasa di UI, Ridwan aktif dalam kegiatan keorganisasian.

Dia pernah menjabat Kepala Staf Batalyon Soeprapto Arief Rahman Hakim (1966), Sekjen Persatuan Mahasiswa Islam Asia Tenggara (1973-1975), dan Ketua Umum PB HMI (1974-1976). Dia juga pernah terlibat dalam kegiatan internasional seperti White House Conference on Youth di Colorado, Amerika Serikat (1971); Australia-Indonesia Dialogue di Canberra, Australia (1981); hingga ASEAN Parliament Conference di Singapura (1983).

Dari bekal menjadi aktivis mahasiswa itu, Ridwan pun terjun ke ranah politik. Dia sempat menjadi anggota DPR dari Fraksi PPP mulai 1977-1982 dan 1982-1987, menjadi Wakil Ketua Komisi APBM (1977-1982), Wakil Ketua Komisi X (1982-1987), Ketua Umum Partai Masyumi Baru (1995-2003), sampai menduduki jabatan Ketua Komite Waspada Komunisme. 
            Ridwan Saidi juga hobi menulis. Sejak 1992, dia sudah aktif menerbitkan banyak buku, antara lain: Golkar Pascapemilu; Anak Betawi Diburu Intel Yahudi; Profil Orang Betawi: Asal Muasal, Kebudayaan, dan Adat Istiadatnya; Status Piagam Jakarta: Tinjauan Hukum dan Sejarah; serta Fakta dan Data Yahudi di Indonesia.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/mengenang-ridwan-saidi,-sosok-manusia-luar-biasa

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait