Artikel Terbaru (ke-1.571)
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Dalam kunjungan ke Sumatera Barat pada 20-22 Juni 2023, saya mendapat informasi dan fakta yang mengejutkan. Bahwa, peran wanita di ruang publik di Sumatera Barat sudah sangat dominan. Fakta ini memaksa kita untuk bertanya, apakah di Sumatera Barat masih perlu program pemberdayaan perempuan? Atau, bahkan sebaliknya, yang diperlukan adalah program pemberdayaan laki-laki?
Seorang guru besar Fakultas Kedokteran bercerita, bahwa sudah bertahun-tahun, jumlah mahasiswa kedokteran didominasi perempuan. Jumlahnya mencapai sekitar 70 persen. Itu juga terjadi di sejumlah jurusan lain. Saat beliau kuliah, di tahun 1970-an, kondisinya jauh berbeda. Mahasiswi kedokteran hanya sekitar seperlimanya.
Dari enam rumah sakit Islam di bawah YARSI Sumbar, hanya satu saja yang dipimpin direktur laki-laki. Lima rumah sakit lain dipimpin direktur perempuan. Seorang direktur rumah sakit – yang seorang perempuan – berkisah, bahwa sebagian besar dokter, perawat, dan karyawan di rumah sakit itu, juga perempuan. Kadang kesulitan mencari tenaga perawat laki-laki.
Ketika saya mengisi Kuliah Umum di Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi, 21 Juni 2023, tampak seluruh ruang kuliah diisi mahasiswi. Mahasiswanya hanya beberapa orang. Menurut Rektornya, memang lebih dari 90 persen mahasiswa di universitas itu, adalah kaum perempuan.
Ada kisah lagi. Ini terjadi di hotel tempat saya menginap di Bukittinggi. Saat sarapan, restoran hotel di penuhi oleh perempuan. Hanya saya dan beberapa pengurus Dewan Da’wah yang laki-laki. Jumlahnya hanya lima orang. Kata pegawai hotel, mereka – kaum perempuan itu – adalah para pegawai dinas perindustrian.
Bahkan, ada cerita dari dokter kandungan di Sumbar. Bahwa, sejak beberapa tahun terakhir, sebagian besar bayi yang ia tangani kelahirannya, adalah bayi perempuan. Fakta ini menarik untuk dikaji lebih lanjut. Sebab, data statistik penduduk di Sumbar, jumlah laki-laki dan perempuan masih seimbang, yakni 2.782.576 laki-laki, dan 2.736.669 perempuan.
Lanjut baca,
SAATNYA DIPIKIRKAN PROGRAM PEMBERDAYAAN LAKI-LAKI (adianhusaini.id)