SAATNYA MERUMUSKAN  PETA JALAN PENDIDIKAN KITA SENDIRI

SAATNYA MERUMUSKAN  PETA JALAN PENDIDIKAN KITA SENDIRI

Oleh Dr Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Dalam seminar tentang Peta Jalan Pendidikan Nasional 2020-2035 oleh Universitas Ibn Khaldun Bogor, 18 Maret 2021 lalu, ada banyak masukan dan kritikan terhadap Peta Jalan yang disusun oleh pemerintah bersama DPR RI. Ada yang usul, agar kita membuat rumusan Peta Jalan 'alternatif'Semua usulan, kritikan, dan rencana pembuatan “Peta Jalan alternatif” itu sangat baik. Sebab, Peta Jalan yang disahkan pemerintah dan DPR tentu akan memberikan dampak berarti terhadap perjalanan Pendidikan Indonesia kedepan. 
Tetapi, ketika itu, saya sampaikan, bahwa bagi kita, umat Islam Indonesia, lebih mendesak untuk merumuskan 'PETA JALAN PENDIDIKAN KITA 2021-2036' sendiri. Rumusan versi pemerintah perlu mengadopsi banyak masukan dari berbagai pihak, yang mungkin saja, tidak sepenuhnya sesuai dengan nilai-nilai dan konsep Pendidikan Islam. 
Di Indonesia, Pendidikan Islam telah diakui sebagai salah satu jenis Pendidikan yang merupakan sub-sistem dari Pendidikan nasional. Ada wilayah otonomi yang cukup luas diberikan oleh Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU No 20/2003) terhadap penyelenggaraan sistem Pendidikan Islam. 

Pendidikan Islam bisa mengambil bentuk formal, informal, atau non-formal. Bisa berupa sekolah formal, pesantren terbuka, pesantren non-formal (jalur PKBM), atau Pesantren Mu’addalah. Ditambah lagi, serbuan Pandemi Covid-19 telah menambah kesadaran kita untuk memperkuat fungsi keluarga sebagai salah satu institusi Pendidikan Islam yang ideal. 

Orang Tua harus segera dididik secara serius agar mereka dapat menjadi guru yang baik bagi keluarganya. Dengan itu, insyaAllah, orang tua dapat menjadi manajer bagi Pendidikan anak-anaknya. Dari rumah masing-masing, orang tua bisa mendidik anak-anaknya, mulai tingkat Taman Kanak-kanak sampai tingkat Doktoral. 
Kita sudah memasuki Era Disrupsi. Siapa pun Menteri Pendidikannya, harus menyesuaikan kebijakannya dengan zaman serba internet ini. Anak-anak tidak lagi mengandalkan guru, sekolah, atau kampus sebagai media utama untuk mendapatkan informasi atau ilmu pengetahuan. Semua itu sudah digantikan oleh peran internet. Tetapi, internet tidak akan pernah mampu menggantikan peran guru dan orang tua sebagai pendidik utama. 

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/saatnya-merumuskan-peta-jalan-pendidikan-kita-sendiri

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar