SEMOGA ISLAM LEBIH BERPERAN DALAM PERCATURAN PERADABAN INDONESIA KE DEPAN

SEMOGA ISLAM LEBIH BERPERAN  DALAM PERCATURAN PERADABAN INDONESIA KE DEPAN

 

Artikel Terbaru ke-2.160

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

Umat Islam Indonesia patut bersyukur dalam banyak hal. Umat Islam masih menjadi mayoritas di negeri ini, meskipun selama ratusan tahun dijajah, disekularkan, dan dimurtadkan. Umat Islam masih bertahan, dan bahkan terus berkembang. Kita berharap, ke depan umat Islam akan semakin menentukan arah perjalanan bangsa ke depan, dalam berbagai bidang kehidupan.

Pakar sejarah Arnold Toynbee menyimpulkan, bahwa banyak peradaban yang hancur (mati) karena ‘bunuh diri’ dan bukan karena benturan dengan kekuatan luar. Dalam studi yang mendalam tentang kebangkitan dan kehancuran peradaban, Toynbee menemukan, bahwa agama dan spiritualitas memainkan peran sebagai ‘chrysalis’  (kepompong), yang merupakan cikal bakal tumbuhnya satu peradaban.

Antara kematian dan kebangkitan satu peradaban baru, ada kelompok yang disebut Toynbee sebagai ‘creative minorities’ – yang dengan spiritual yang mendalam (deep spiritual) atau motivasi agama (religious motivation) – bekerja keras untuk melahirkan satu peradaban baru dari reruntuhan peradaban lama. Karena itu aspek spiritual memainkan peran sentral dalam mempertahankan eksistensi suatu peradaban. Peradaban yang telah hilang inti spiritualitasnya, maka ia akan mengalami penurunan (Civilizations that lost their  spiritual core soon fell into decline). (Patricia M. Mische ‘Toward a Civilization Worthy of the Human Person’, introduction dalam buku Toward Global Civilization? The Contribution of Religions,  Peter Lang Publising. Inc., New York, 2001).

Berdasarkan analisis Toynbee, bisa dipertanyakan, dimana posisi Islam dalam upaya kebangkitan ‘peradaban Indonesia’? Berbagai perdebatan seputar hubungan agama dan negara di Indonesia dan diskursus tentang Islam dan sekularisme dalam sejarah perjalanan Indonesia bisa dijadikan bahan untuk melakukan introspeksi perjalanan bangsa ini.

Kita harus akui, bahwa meskipun merupakan mayoritas, tetapi Islam belum dijadikan sebagai konsep utama dalam pembangunan bangsa. Dominasi pemikiran sekular masih dominan dalam pembangnunan ekonomi, politik, budaya, dan sebagainya. Meskipun begitu, pelan-pelan kehadiran Islam mulai diterima dan tidak dianggap lagi sebagai faktor yang melemahkan atau mengancam persatuan dan kesatuan.

Sikap apriori dan dalam beberapa hal mungkin ada unsur ‘Islamfobia’ akan berakibat pada terputusnya generasi berikutnya dari khazanah intelektual bangsa, sehingga memunculkan keengganan banyak kalangan untuk menengok kembali khazanah sejarah Islam. Padahal, tanpa rumusan dan pemahaman sejarah yang benar, maka umat Islam Indonesia tidak mampu merumuskan masa depannya.

 Padahal, fakta sejarah menunjukkan bahwa Islam adalah faktor penting dalam sejarah perkembangan peradaban Melayu, dan juga peradaban dunia. Berbagai bangsa telah merasakan bagaimana kuatnya pengaruh Islam dalam mengangkat martabat suatu bangsa di pentas dunia.

Sekalipun banyak prestasi Islam dalam peradaban telah dilampaui oleh Barat, tetapi ada prestasi yang belum bisa dilampaui oleh Barat, yaitu keberhasilan Islam dalam melahirkan manusia-manusia yang luar biasa di pentas sejarah. Dalam dunia politik, Islam telah melahirkan banyak pemimpin yang sangat besar kekuasaan politiknya, tetapi sekaligus orang-orang yang sangat tinggi ilmunya dan sangat sederhana hidupnya.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/semoga-islam-lebih-berperan--dalam-percaturan-peradaban-indonesia-ke-depan

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait