Artikel ke-1.725
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Kejahatan dan kekejaman Zionis Israel di Palestina semakin banyak terungkap. Mata dan nurani dunia semakin terbuka. Kecaman keras terhadap Israel kian menggema. Dunia Barat pun dianggap telah kehilangan legitimasinya sebagai pemimpin dunia. Sebab, Hak Asasi Manusia terbukti hanya jargon semata.
Bagi umat Islam, kelakuan bangsa Yahudi itu sudah banyak disebutkan dalam al-Quran dan hadits Nabi saw. Hanya al-Quran – satu-satunya Kitab Suci -- yang memaparkan dengan rinci, sejarah, sifat, dan perilaku bangsa Yahudi.
Mereka dikenali sebagai bangsa yang serakah dunia (QS al-Baqarah: 96); perusak agama (QS al-Baqarah: 75, 79), menyembunyikan kebenaran (QS al-Baqarah: 42), rasis (QS al-Jumuah: 6), dan sebagainya.
Momentum saat ini, dimana umat manusia semakin menyadari kekejaman Yahudi Zionis, adalah saat yang tepat bagi kaum muslim untuk memberikan pelajaran tentang Keyahudian kepada para pelajar, santri, dan mahasiswa. Jangan sampai terlambat.
Apalagi, setiap hari, kaum Muslimin diwajibkan berdoa dalam shalat: “Ya Allah, tunjukkan kami jalan yang lurus. Yaitu jalannya orang-orang yang Engkau beri nikmat; dan bukannya jalan orang-orang yang Engkau murkai, dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat.” Rasulullah saw menyebutkan bahwa al-maghdhuub adalah al-Yahuud, dan al-dhaalliin adalah al-Nashara.
Rasulullah saw juga bersabda: “Setiap anak dilahirkan dalam fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR Bukhari). Jadi, setiap hari, seorang muslim, minimal 17 kali berdoa agar terhindar dari jalannya orang-orang Yahudi.
Doa bukan sekedar ucapan, tapi harus disertai dengan ikhtiyar sunguh-sungguh untuk mencapainya. Jika kita berdoa agar diberi ilmu yang bermanfaat, tentu itu menunjukkan kewajiban untuk belajar sungguh-sungguh. Begitu juga doa meraih rizki yang halal, harus dilaksanakan dalam bentuk usaha yang nyata.
Nah, berdoa agar terhindar dari jalan Yahudi, pun perlu diaplikasikan dengan sungguh-sungguh. Langkah terpenting adalah belajar tentang karakter-karakter Yahudi, sehingga tidak terjebak ke jalan-jalan Yahudi itu. Rasulullah saw sudah mengingatkan: “Sungguh, kalian benar-benar akan mengikuti kebiasaan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga sekiranya mereka masuk ke dalam lubang biawak sekalipun kalian pasti akan mengikuti mereka.” Kami bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu kaum Yahudi dan Nasrani?” Beliau menjawab: “Siapa lagi kalau bukan mereka?” (HR Muslim).
Lanjut baca,
SUDAH MENDESAK, PELAJARAN TENTANG KEYAHUDIAN (adianhusaini.id)