TRADISI ILMU DI BULAN RAMADHAN

TRADISI ILMU DI BULAN RAMADHAN

Sumber Foto: https://muslim.or.id/

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Saat berkunjung ke Indonesia, Prof. Wahbah az-Zuhaili, penulis kitab al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu dan Tafsir al-Munir  pernah ditanya, berapa jam beliau membaca dan menulis. Beliau menjawab: Tidak kurang dari 16 jam sehari.

Imam Nawawi (w. 676 H), penulis Kitab Riyadhush Shalihin, al-Majmu’, dan Syarah Shahih Muslim, disebutkan bahwa beliau setiap hari belajar 8 cabang ilmu dari subuh sampai larut malam. Al-Mizzi, Ibn Katsir, Ibn al-Qayyim al-Jauziyah, Ibn Hajar, al-Suyuthi, al-Sakhawi, dan ulama besar lainnya, menyisihkan lebih dari 15 jam per hari untuk membaca dan menulis. (NB. Kisah beberapa ulama ini dikutip dari buku Selangkah Lagi Mahasiswa UIN jadi Kiyai, karya Dr. Ahmad Lutfi Fathullah).

Begitulah sejumlah contoh aktivitas ilmu para ulama. Islam adalah agama yang menjunjung tinggi kemuliaan ilmu. Dan Allah menjanjikan derajat yang tinggi bagi orang-orang yang berilmu. ”Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS Al-Mujadilah:11)

            ”Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan kebaikan maka Allah menjadikannya faqih (memahami dengan baik) dalam masalah agama (Islam) dan mengilhami petunjuk-Nya.” (Muttafaq alaihi).

            ”Ulama adalah pewaris para Nabi.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibn Majah dan Ibn Hibban).

            ”Manusia itu laksana barang tambang seperti tambang emas dan perak. Orang-orang yang terbaik di masa jahiliyah adalah orang-orang yang terbaik juga di dalam Islam, apabila mereka memahami Islam.” (HR Muttafaq alaihi, dari Abu Hurairah).

            Karena itu, Islam sangat mendorong umatnya untuk mencari ilmu dengan sekuat tenaga. ”Mengapa tidak pergi dari  tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam ilmu tentang agama.” (QS at-Taubah: 122).

            ”Maka tanyakanlah kepada orang yang mempunyai ilmu, jika kamu tidak mengetahui.” (QS an-Nahl: 43).

            Rasulullah saw bersabda:  ”Barangsiapa menempuh jalan yang padanya dia menuntut ilmu, maka Allah telah menuntunnya jalan ke surga.” (HR Muslim)

*****

            Karena begitu besarnya keberkahan dan pahala yang dijanjikan Allah di bulan Ramadhan, maka sayang sekali, jika bulan Ramadhan tidak dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk menuntut ilmu. Justru, bulan Ramadhan adalah saat tepat menumbuhkan budaya ilmu. Sebab, inilah asas kebangkitan umat.

Lanjut Baca,

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/tradisi-ilmu-di-bulan-ramadhan

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar