Wawancara dengan Harian Republika, 2007

Wawancara dengan Harian Republika, 2007

 

“ADIAN HUSAINI: ORANG BELAJAR ISLAM BUKAN BUANGAN”

*****

Kamar seluas kurang lebih 4x5 meter persegi itu dikitari rak buku yang berisi beragam jenis buku. Sebuah sisi bagian tengah ruang terletak meja dengan laptop di atasnya. Sebuah televisi di sisi lain, meja tamu lengkap dengan kursi berada di tengah ruang. Di situlah Adian Husaini mengasah pemikirannya, menjelajah dunia ilmu, dan melahirkan karya-karyanya.

            Kini, tak kurang dari 25 buku karya mantan wartawan kelahiran Bojonegoro, 17 Desember 1965, ini diterbitkan. Bukunya, Habibie, Soeharto, dan Islam, yang ia tulis pada 1994, sempat mengundang kontroversi, membuatnya mesti berkeliling dari kampus ke kampus mengikuti bedah buku itu. ''Saya tidak mengenal Habibie. Tapi, di situ saya bela Habibie habis-habisan, karena saya melihat di lapangan yang anti-Habibie motifnya agama,'' ucap penulis buku Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekular-Liberal yang mendapat penghargaan sebagai buku terbaik untuk kategori non-fiksi dalam Islamic Book Fair di Jakarta pada 2006.

            Adian berhenti jadi wartawan, melanjutkan kuliah S-2 Hubungan Internasional Universitas Jayabaya sambil aktif di KISDI. Tesisnya soal politik zionis Israel. Dia memang berniat menekuni bidang ini. Studi tentang Yahudi, dalam benak Adian, yang memungkinkan adalah di Amerika, Inggris, atau Israel. Gayung bersambut, seseorang menawarinya beasiswa belajar ke Amerika.

            Tengah dalam proses, dia berubah arah. Pertemuannya dengan Hamid Fahmi Syarkasyi membuat sarjana kedokteran hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini berpaling ke Malaysia. Kini ia tengah mempersiapkan disertasi doktornya pada bidang pemikiran dan peradaban Islam di International Institute of Islamic Thought and Civilization - Internasional Islamic University Malaysia (ISTAC-IIUM).

            Selasa (24/4/2007) lalu, ayah enam anak --M Syamil Fikri (12 tahun), Bana Fatahillah (10 th), Dina Farhana (8 th), Fatiha Aqsha Kamila (6 th), Fatih Madini (4th), Alima Pia Rasyida (2 th)-- dari penikahannya dengan Megawati ini menerima Burhanuddin Bella dari Republika di kediamannya, bilangan Depok. Berikut petikannya:

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/wawancara-dengan-harian-republika,-2007:

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar