50 TAHUN BKSPPI: HARAPAN BESAR PADA PONDOK PESANTREN

50 TAHUN BKSPPI: HARAPAN BESAR PADA PONDOK PESANTREN

(Artikel ke-1.259) 

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Pada hari Selasa (9/8/2022), saya mengisi acara silaturrahim para pimpinan Pesantren di Provinsi Lampung. Acara itu diselenggarakan oleh Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKSPPI). Esoknya, hari Rabu (10/8/2022), dilakukan pelantikan BKSPPI Provinsi Lampung.

BKSPPI kini dipimpin oleh Prof. Dr. KH Didin Hafidhuddin (Ketua Majelis Pimpinan) dan Dr. Akhmad Alim (Sekjen).  BKSPPI didirikan 20 Muharram 1392 H/ 05 Maret 1972 M oleh para ulama, tokoh pergerakan umat Islam dan perjuangan serta para sesepuh ulama pondok pesantren antara lain: DR. Mohammad Natsir (Jakarta), KH. Sholeh Iskandar (Bogor), KH. Noer Ali (Bekasi), KH. Choer Affandy (Tasikmalaya), KH. Abdullah Syafi’i (Jakarta), KH. Abdullah Bin Nuh (Bogor), KH. Dr. EZ. Muttaqien (Bandung), KH. Abdul Halim (Cianjur), KH. Hasan Natsir (Jakarta), dan KH. Tb.Hasan Basri (Bogor).

            Jadi, pada tahun 2022 ini,  BKSPPI genap berumur 50 tahun. Ketika menjadi mahasiswa IPB saya cukup mengenal dekat KH Sholeh Iskandar. Beliau adalah ulama pejuang yang sangat energik dan visioner dalam menjalankan aktivitas BKSPPI. Ketika itu masih bernama BKSPP Jawa Barat.

            Di era itulah, BKSPP Jawa Barat memainkan peran penting dalam sejumlah isu nasional, khususnya dalam bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Saya masih ingat, BKSPPI berani mengeluarkan fatwa haramnya Porkas/SDSB – semacam kupon undian berhadiah yang dikelola oleh Departemen Sosial RI. Tahun 1993, pemerintan mencabut ijin SDSB, setelah mendapat protes umat Islam secara meluas.

            Fatwa lain BKSPPI yang terkenal ketika itu ialah fatwa tentang haramnya umat Islam menyekolahkan anaknya ke sekolah-sekolah bukan Islam. Sebab, sekolah-sekolah itu dinilai memiliki misi untuk melemahkan aqidah Islam para muridnya. Fatwa ini dikeluarkan pada era 1980-an, sebelum maraknya kebangkitan sekolah-sekolah Islam.

            Memang disebutkan, bahwa lahirnya BKSPPI bertujuan untuk membina ukhuwwah, ta’âwun dan takâfful (saling menanggung) antar pondok pesantren, guna mewujudkan pendidikan dan pembangunan dînul Islam dalam arti seluas-luasnya yang memiliki fungsi antara lain: Sebagai pembina, penghubung, perwakilan dan pemersatu untuk dan antar pondok pesantren. Sebagai lembaga konsultasi, untuk dan antar pondok pesantren serta masyarakat lingkungannya.

Latar belakang lahirnya BKsPPI berawal dari pemikiran bahwa (a) pesantren adalah lembaga iqâmatuddin, lembaga perjuangan, lembaga pendidikan dan pengajaran sekaligus lembaga pelayanan pada masyarakat. Peran pesantren yang sangat signifikan telah mempertahankan negara dan ikut serta mengisi kemerdekaan dengan keterlibatan pondok pesantren dalam bidang pendidikan dan sosial. (b) Peran pesantren yang besar itu, didasari oleh nilai-nilai yang ditumbuh-kembang-kan dalam kehidupan pondok pesantren (kiyai, guru, santri, orang tua santri maupun masyarakat sekitar), yang antara lain memiliki sifat keikhlasan, kesederhanaan, kebersamaan, kemandirian dan kesungguhan. (c) Berbagai faktor yang terjadi bagi kehidupan umat Islam (internal maupun eksternal) seperti globalisasi dan terjadinya pergeseran-pergeseran dalam dunia pesantren dengan berbagai dampaknya. Kecenderungan pondok pesantren berjalan sendiri-sendiri, kurang peduli pada pondok pesantren lainnya dan juga kurang peduli pada masyarakat sekitarnya. Dilatar belakangi fakta historis, bahwa para ulama di Indonesia adalah lulusan pesantren, namun sejak masa pendudukan Jepang (1942 M), pesantren telah membuka isolasinya yang menyebabkan sebagian ulama alih profesi menjadi tenaga pembentukan Pembelaan Tanah Air (PETA), dan menjadi Tentara Hizbullah serta gerakan-gerakan lain yang muncul sa’at itu. Pada masa perang kemerdekaan (1945-1950M) banyak pesantren yang menjadi markas perjuangan, sehingga banyak ulama yang gugur menjadi syuhada, akhirnya pesantren banyak kehilangan pemimpinnya. Tidak hanya itu, pada masa kemerdekaan banyak ulama yang ikut bagian dalam membangun negara. (Informasi tentang BKSPPI, lihat: (https://majalahpersatuan.id/2022/03/05/badan-kerjasama-pondok-pesantren-indonesia-ksppi-genap-50-tahun/).

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/50-tahun-bksppi:-harapan-besar-pada-pondok-pesantren

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait