BAGI MUSLIM, GENERASI EMAS 2045 ADALAH GENERASI AL-MAIDAH 54

BAGI MUSLIM, GENERASI EMAS 2045  ADALAH GENERASI AL-MAIDAH 54

 

Artikel Terbaru ke-2.068

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Apa pun kondisi kita sekarang, kita berharap, generasi mendatang harus lebih baik dari generasi kita saat ini. Kebangkitan suatu bangsa ditandai dengan lahirnya satu generasi baru yang unggul. Dan itu, menurut Mohammad Natsir, dimulai dari lahirnya para guru bangsa yang suka berkorban untuk keperluan bangsanya.

Al-Quran menggambarkan ciri-ciri generasi gemilang sebagai berikut:  “Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa diantara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan satu kaum yang Allah mencintai mereka, dan mereka pun mencintai Allah, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang yang mukmin, dan bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang-orang yang suka mencela.” (QS al-Maidah:54).

Itulah generasi 554 atau ada yang menyebut generasi Qurani. Generasi itu diturunkan Allah untuk menyongsong satu kemenangan gemilang. Generasi yang begitu kuat tali ukhuwahnya terhadap sesama Muslim dan bersikap tegas terhadap kekufuran. Nilai-nilai Islamlah yang menjadi basis persaudaraan antar sesama umat manusia dan semangat perjuangan jihad fi-sabilillah senantiasa menggelora dalam dada mereka.

Generasi Qurani adalah generasi yang memiliki kemampuan pemikiran yang mampu menjangkau hakikat sesuatu. Mereka mampu melihat hal-hal yang bersifat batin, bukan hanya hal-hal yang bersifat fisik. Generasi 554 adalah generasi yang peka terhadap segala sesuatu yang menghancurkan kaum Muslim dan umat manusia di seluruh dunia Islam.

 Generasi Qurani melihat segala sesuatu dari aspek keimanan, keilmuan, dan masa depan peradaban unggul. Generasi 554 mampu menjangkau dan menyadari masalah-masalah mendasar dalam kehidupan manusia, yang memiliki dimensi dunia dan akhirat. Maka, generasi ini aktif memperjuangkan aspek-aspek keimanan dan akhlak bagi tegaknya sebuah masyarakat yang berbudaya dan peradaban tinggi.

Generasi 554 pun senantiasa menyadari bahaya yang mengancam dan merusak iman dan akhlak manusia. Ayat 191 Surat Al Baqarah menjelaskan makna "fitnah" yang lebih jahat dari pembunuhan (wal fitnatu asyaddu minal qatli). Sebagian mufassir mengartikan "fitnah" dalam ayat itu sebagai "syirik" dan menghalangi berlakunya agama Allah.

Artinya, tindakan "syirik"  dan "menghalangi berlakunya ajaran Islam"  dinilai lebih kejam daripada pembunuhan.  Ibnu Jarir At Thabary, dalam tafsirnya “Jaamiul Bayaan 'an Ta'wiili Aayil Quraani”  menyebutkan, "asy syirku billahi asyaddu minal qatli", syirik kepada Allah itu lebih jahat daripada pembunuhan.

Berasarkan pemahaman tersebut, segala hal yang mendorong kaum Muslim keluar dari agamanya dinilai lebih kejam dari pembunuhan.  Biasanya dalam menjalankan fitnah (memurtadkan) kaum Muslim, digunakan berbagai cara. Dulu banyak dilakukan secara fisik. Ketika mereka kuat, cara-cara fisik tak segan-segan mereka gunakan. 

Sebagai negara kuat, misalnya, negara-negara besar sekuler tidak segan-segan memaksakan idelogi mereka untuk dipeluk seluruh umat manusia. Mereka takut jika umat manusia menjalankan ajaran para Nabi. Ketika mereka lemah, cara-cara pecah belah dan adu domba (devide et impera) kadang digunakan untuk melemahkan umat Islam.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/bagi-muslim,-generasi-emas-2024--adalah-generasi-al-maidah-54

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait