BELAJAR ILMU DAN KETRAMPILAN DAKWAH ITU BUKAN SAMBILAN

BELAJAR ILMU DAN KETRAMPILAN DAKWAH ITU BUKAN SAMBILAN

Artikel Terbaru ke-1.894

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

            Banyak ayat al-Quran dan hadist Nabi Muhammad saw yang memerintahkan orang muslim agar selalu berjuang di jalan Allah. Dengan itu, mereka akan menjadi manusia-manusia terbaik.  Siapa saja yang melakukan aktivitas mengajak ke jalan Allah adalah manusia-manusia terbaik.

Betapa besar pahala orang yang mengajak manusia ke jalan Allah. “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim!” (QS Fushshilat: 33).

Apalagi, usaha itu dilakukan di tengah-tengah dominasi paham materialisme yang menempatkan faktor kekayaan dan kekuasaan, sebagai indikator utama dalam menentukan kemuliaan seseorang. Di masa pra-Islam,  orang dianggap paling mulia bukan karena taqwanya, tapi karena kecantikan, keturunan, kedudukan, atau kekayaannya.

            Betapa mulianya menjadi pejuang di jalan Allah. Mereka pun sudah dijanjikan pertolongan oleh Allah. Bahwa, siapa saja yang menolong agama Allah, maka pasti mereka akan ditolong oleh Allah dan akan dikuatkan kedudukannya. (QS Muhammad: 7).

Karena itu, para pejuang dakwah atau guru-guru pejuang itu tidak patut merasa sebagai orang-orang biasa. Mereka sedang menjalankan tugas yang sangat mulia, yaitu tugas kenabian. “Kamu adalah umat terbaik yang dikirimkan kepada umat manusia; kamu menegakkan amar ma’ruf nahi munkar dan beriman kepada Allah.” (QS Ali Imran: 110).

            Orang mukmin itu bukan manusia biasa. Nilai eksistensi mereka ditentukan oleh perjuangannya dalam melanjutkan misi dakwah para nabi. Yakni, untuk menegakkan Tauhid dan mewujudkan tegaknya keadilan di tengah masyarakat sehingga terwujud tatanan kehidupan yang penuh rahmat. Misi kenabian adalah menyelamatkan manusia dari perhambaan kepada setan dan atau hawa nafsu, sehingga menusia bisa meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

            Karena itu, pada hakikatnya hidup adalah menjaga dan menegakkan aqidah Islamiah serta berjuang menegakkan kebenaran dan mencegah kemunkaran (amar ma’ruf nahi munkar).

Dalam buku “Ajaran Kiai Gontor: 72 Wejangan Hidup K.H. Imam Zarkasyi”, KH Imam Zarkasyi menyatakan:  “Hidup tanpa perjuangan bukan hidup namanya!” 

Selanjutnya, inilah nasehat penting tokoh dan pejuang pendidikan ini: “Innal hayaata aqiidatun wa jihaadun” (Sesungguhnya hidup itu keyakinan dan perjuangan), begitu pesan yang sering kita dengar. Hidup ini tak lain adalah perjuangan dan mempertahankan akidah. Hidup ini perjuangan. Kita tidak bisa memilih antara berjuangan atau tidak berjuang. Selama kita ingin hidup, perjuangan itu mutlak dilakukan. Tanpa perjuangan kita akan mati dalam kehidupan.”

            Jadi, begitu penting dan mulianya menjadi pejuang di jalan Allah, atau berdakwah kepada Allah! Maka, mempelajari ilmu-ilmu yang diperlukan untuk terlaksananya aktivitas itu menjadi wajib dan harus diutamakan. Berdakwah adalah kewajiban! Menguasai ilmu-ilmu yang diperlukan untuk terlaksananya kewajiban dakwah menjadi wajib pula. Jangan dianggap sebagai ilmu “ecek-ecek” dan diremehkan.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/belajar-ilmu-dan-ketrampilan-dakwah-itu-bukan-sambilan

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait