BUYA HAMKA MENANGKAL VIRUS ANTI-AGAMA

BUYA HAMKA MENANGKAL VIRUS ANTI-AGAMA

 Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Dalam bukunya, “Tasauf Modern” (Jakarta: Republika, 2017, terbit pertama tahun 1939), Buya Hamka memberikan resep berharga untuk menangkal virus pemikiran “anti-agama”. Menurut Buya Hamka, kepercayaan pemeluk agama bahwa ‘pemeluk agamanyalah yang lebih mulia daripada pemeluk agama lain’, merupakan sumber kemajuan bagi kemanusiaan dan pergaulan hidup.

 “Anti agama mengatakan bahwa kepercayaan yang begini alamat fanatic. Sebab menghidupkan permusuhan dan kebencian. Anti agama lupa, bahwa segala pemeluk agama itu walaupun apa namanya, bagaimanapun pertikaian paham di antara mereka, permusuhan mereka akan hilang, mereka bersatu menghadapi paham anti agama,” tulis Buya Hamka.

Penjelasan ulama terkenal ini sangat penting sebagai resep ampuh menangkal paham pluralisme agama yang memadang bahwa semua agama adalah sama-sama benar, dan agama-agama yang ada merupakan jalan yang sama-sama sah menuju Tuhan yang sama. Bahkan, menurut Charles Kimball, salah satu ciri agama jahat (evil) adalah agama yang memiliki klaim kebenaran mutlak (absolute truth claim) atas agamanya sendiri.  (Charles Kimball, When Religion Becomes Evil, (New York:  HarperSanFrancisco, 2002.)

Sebelum MUI menerbitkan fatwa yang mengharamkan paham Pluralisme, tahun 2005, bertebaranlah para penulis liberal mempromosikan paham pluralism ini. Sebuah buku berjudul “Lobang Hitam Agama” (2005) menyebutkan: “Jika kelak di akhirat, pertanyaan di atas diajukan kepada Tuhan, mungkin Dia hanya tersenyum simpul. Sambil  menunjukkan surga-Nya yang mahaluas, di sana ternyata telah menunggu banyak orang, antara lain, Jesus, Muhammad, Sahabat Umar, Ghandi, Luther, Abu Nawas, Romo Mangun, Bunda Teresa, Udin, Baharudin Lopa, dan Munir!”

Lanjut Baca, 

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/buya-hamka-menangkal-virus-anti-agama

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar