Artikel ke-1.402
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pada hari Selasa (3/1/2023) saya menulis status di facebook: “Pendidikan itu idealnya melahirkan laki-laki yang kuat, adil, dan mampu beristri 2,3, 4. Meskipun, tidak harus dilaksanakan.” Status ini ternyata bikin heboh.
Status tersebut mendapat respon yang cukup meriah. Hingga pukul 23.55 WIB, ada 716 yang “like”, 80 komentar, dan 88 kali dibagikan. Ada sejumlah komentar yang kurang tepat. Seolah-olah, saya mempromosikan poligami. Ada juga yang meminta saya membuktikan dan memberi contoh. Ada yang menulis, status tersebut dihapus oleh admin oleh satu group pendidikan.
Kepada sebagian yang protes saya jelaskan, bahwa status itu serius, karena saya sedang menfokuskan pada tujuan pendidikan. Bahwa, Rasulullah saw sangat serius berpesan kepada umatnya, bahwa orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah.
Al-Quran pun memerintahkan agar orang mukmin menyiapkan segala bentuk kekuatan agar mereka tidak diremehkan oleh musuh-musuhnya: “Persiapkanlah untuk (menghadapi) mereka apa yang kamu mampu, berupa kekuatan (yang kamu miliki) dan pasukan berkuda. Dengannya (persiapan itu) kamu membuat gentar musuh Allah, musuh kamu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya, (tetapi) Allah mengetahuinya. Apa pun yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas secara penuh kepadamu, sedangkan kamu tidak akan dizalimi.” (QS at-Taubah: 60).
Pendidikan terbaik adalah pendidikan yang telah dijalankan oleh Rasulullah saw. Pendidikan Nabi itu terbukti melahirkan satu generasi terbaik (khairun naas). Kaum laki-laki yang dididik oleh Rasulullah saw terbukti mampu menaklukkan pasukan Romawi – salah satu pasukan terbaik ketika itu – dalam Perang Yarmurk, sepeninggal Rasulullah saw.
Lanjut baca,
https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/hebohnya-status-fb-tentang-pendidikan-dan-poligami
