Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Mengapa kasus Palestina tidak kunjung selesai? Presiden Amerika Serikat datang silih berganti. Tapi, dukungan terhadap Israel masih terus dilakukan. Salah satu faktor penghambat tercapainya penyelesaian masalah Palestina adalah koalisi antara Kristen fundamentalis dengan Yahudi Zionis.
Faktor koalisi Kristen fundamentalis dan Zionis Israel tampak sangat menonjol di masa pemerintahan Presiden Bush junior dan Donald Trump. Bahkan, Bush dianggap seorang “Kristen fundamentalis”, setidaknya dipengaruhi oleh aspirasi kaum fudamentalis Kristen.
Dalam buku berjudul “The Eagle’s Shadow: Why America Fascinates and Infuriates the World” (2002), Mark Hertsgaard menggambarkan cukup kentalnya “pengaruh Kristen” dalam politik AS. Tentang Bush junior ini, Hertsgaard mencatat: “George W. Bush, who cited Jesus Christ when asked to name his favorite philosopher, is a ‘born again’ believer who happens to owe fundamentalists a major political debt.”
Menurut Hertsgaard, sejak awal 2000, kelompok Kristen sayap kanan (Christian right) ini memang telah memilih berdiri di belakang Bush. Presiden AS ini pun kemudian membuat politik balas budi terhadap kelompok yang memiliki basis kuat terutama di AS bagian Selatan.
Diantaranya, dengan menggeser tanggung jawab social dari pemerintah kepada gereja dan mengangkat hakim serta pejabat-pejabat federal yang bersimpati terhadap kepentingan Kristen fundamentalis. Kekuatan Kristen sayap kanan bisa dilihat saat “the two most powerful Republicans” Trent Lott dan Tom Delay berhasil menggerakkan proses impeachment terhadap Clinton dalam kasus skandal seksnya dengan Monica Lewinsky. Di jajaran Republikan, hanya sedikit senator yang dapat terpilih tanpa dukungan kelompok Kristen sayap kanan ini.
Pengaruh fundamentalis Kristen pada politik Bush ini tentu bukan satu-satunya faktor. Namun, ini membantu untuk membaca latar belakang berbagai kebijakan politik Presiden AS. Dalam soal Israel-Palestina, misalnya, kuatnya dukungan Presiden Bush junior bisa dilihat pada doktrin Kristen sayap kanan.
Misalnya, ungkapan Jerry Falwell, bahwa motivasi umat Kristen mendukung pendudukan Israel di Palestina, adalah karena titah Tuhan dalam Bible: "That who bless Israel, God will bless, and those who curse Israel will be accurse by God.” Dalam Kitab Kejadian 12:3 (LAI) memang disebutkan firman Tuhan: “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."
Lanjut baca,