MEMAHAMI KOALISI KOLONIAL DAN MISIONARIS

MEMAHAMI KOALISI KOLONIAL DAN MISIONARIS

(Artikel ke- 1.252)

Oleh: Arif Wibowo  (Budayawan Jawa)

Dalam sejarahnya, koalisi antara Pemerintah kolonial Belanda dan para misionaris Jesuit melalui modernisasi pendidikan telah mampu menumbuhkan kelas priyayi yang berpikiran sekuler dan jawasentris. Koalisi itu secara pelan namun pasti berusaha meminggirkan peran Islam dari kehidupan orang Jawa.

Keseriusan para missionaris terutama dari kalangan Yesuit dalam penguasaan bahasa Jawa dan kebudayaan Jawa juga mampu mengakselerasi proses de-Islamisasi budaya Jawa. Frans Van Lith menyadari bahwa proses Islamisasi yang belum selesai di Pulau Jawa memberikan peluang yang besar untuk misi penginjilan secara luas. Oleh karena itu van Lith melakukan sekularisasi budaya Jawa, yaitu memilahkan unsur-unsur pembentuk budaya Jawa dan menyingkirkan variabel Islamnya.

Keseriusan para misionaris Jesuit pimpinan Van Lith untuk menguasai kebudayaan Jawa juga terlihat dari tulisan para kolega dan muridnya di jurnal St. Claverbond yang mengupas semua sisi dari kebudayaan Jawa, mulai dari seni tari, seni musik, arsitektur dan aneka unsur budaya Jawa lainnya.

Yang paling monumental dalam tulisan Jesuit mengenai budaya Jawa adalah Disertasi Dokgtor dari P.J. Zoetmulder mengenai mistik Jawa yang berjudul Pantheisme en Monisme In de Javaasche Soeloek-Litterature. Karya ini sampai sekarang masih menjadi rujukan penting dalam meneliti dan mempelajari mistisisme Jawa.

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/memahami-koalisi-kolonial-dan-misionaris

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait