Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Di saat kata "Radikal” diberi makna negatif oleh pemerintah, kaum Kristen di Indonesia justru menyatakan bangga memahami dan menjalankan misi agama mereka secara RADIKAL. Dalam buku berjudul: Kami Mengalami Yesus di Bandung (Jakarta: Metanoia Publishing, 2011), kaum Kristen Indonesia ini menyatakan bangga, bahwa saat ini, telah muncul anak-anak muda Kristen yang “dibangkitkan untuk mengikut Tuhan secara radikal.” (hlm. 23).
Mereka memiliki sikap RADIKAL dalam berbagai aspek:
- Radikal dalam Pemberian. Banyak anak muda memberikan apa saja yang mereka miliki kepada Tuhan untuk pekerjaan pelayanan yang memang kerap dilakukan tanpa kehadiran donatur-donatur. Seorang mahasiswi memberikan seluruh emas yang dimiliki (diberi oleh orang tuanya untuk persiapan pernikahan). Hasil penjualan emas itu kemudian digunakan untuk menyewa sebuah rumah pelayanan, yang menampung para gelandangan dan narapidana yang bertobat. Ada juga seorang mahasiswa menjual motornya dan hasilnya diserahkan untuk membiayai retreat pelayanan.
- Radikal dalam Membayar Harga. Bangkitnya anak-anak muda yang berani membayar harga, tidak peduli berapa pun itu. Beberapa dianiaya oleh orang tua yang belum mengerti. Ada yang dipukuli dan dikejar dengan benda tajam, namun tetap memilih untuk mengikut Tuhan. Beberapa anak muda karena pelayanan, diancam oleh ayahnya untuk diputuskan biaya hidupnya, namun itu tidak menggoyahkan kesetiaan mereka kepada Tuhan. Mereka tetap mengasihi, serta mendoakan orang tuanya sampai bertobat dan mengalami lawatan Tuhan. Anak-anak muda yang melayani gelandangan dan narapidana bahkan berani menyediakan rumah penampungan, tinggal bersama mereka, serta melayani mereka meskipun beberapa kali mengalami ancaman kekerasan ketika terpaksa harus melerai perkelahian antar geng yang menggunakan senjata tajam.
- Radikal dalam Kekudusan Hidup. Bangkitnya anak-anak muda yang memiliki komitmen dari hal-hal sederhana seperti tidak menyontek lagi. Kemudian munculnya generasi yang bertekad untuk hidup kudus dalam pergaulan antar lawan jenis, memutuskan untuk menjaga kesucian pernikahan, serta hidup berbeda dari anak-anak muda pada umumnya yang hidup bebas.
- Radikal dalam Memberitakan Injil. Banyak anak muda mendatangi taman-taman kota di Bandung, tempat para gelandangan, pencuri, dan bahkan tempat-tempat rawan seperti markas para perampok berkumpul untuk memberitakan Kabar Baik kepada mereka. Bertahun-tahun tempat-tempat seperti ini terus dilayani secara teratur oleh anak-anak muda yang sudah diubahkan oleh Kristus.
Lanjut baca,
http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/mereka-bangga-menjadi-kristen-radikal