Pandangan Prof. Wan Mohd Nor tentang Konsep Kebebasan

Pandangan Prof. Wan Mohd Nor tentang Konsep Kebebasan

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Dalam sebuah wawancara dengan Jurnal Islamia-Republika, Prof. Dr. Wan Mohd Nor menguraikan konsep kebebasan dalam pandangan Islam. Ketika ditanya apa perbedaan antara konsep "Kebebasan"  dalam Islam dan dalam konsep kaum Sekular, Prof. Wan Mohd Nor menyebutkan, bahwa semua penafsiran konsep-konsep kunci dan amalan yang terlahir darinya  mencerminkan sesuatu worldview (pandangan alam). 
Kebebasan adalah konsep yang amat penting dalam worldview sekuler, tetapi tidak begitu penting dalam worldview berbasis agama, terutama agama Islam, kecuali jika worldview berbasis agama itu sudah dipengaruhi oleh worldview sekuler.
Masalahnya, kata Prof. Wan Mohd Nor, berdasarkan rumusan sarjana Barat dan seperti yang terbukti dari pengalaman kebudayaan dan tamadun (peradaban) mereka, bisa dipahami sejumlah hal. 
Pertama  bagi mereka, alam jagad raya -- yaitu universe -- ini adalah satu-satunya alam yang ada. Dalam pandangan mereka, jagad raya ini juga tidak mempunyai kewujudan dan makna rohani. Tidak ada alam rohani, alam arwah, alam malakut, jabarut. Tidak ada syurga, neraka. Cuma ada jagad raya atau universe ini;  bukan saja terbatas kepada jagad raya yang berputar mengelilingi matahari kita. Malah setiap bintang itu adalah matahari dan pusat bagi universenya sendiri. Kononnya,  hampir tak terhitung jumlahnya.  Prinsip-prinsip lain dalam pandangan alam mereka,  semua terlahir dari yang pertama ini. 
Kedua,  dalam pandangan-alam sekular, semua nilai dianggap tidak memiliki watak sakral, suci, dan kekal abadi. Ketiga,  kegiatan dan tujuan politik hanya terbatas kepada kepentingan kehidupan dalam dunia ini, tiada tujuan ukhrawi. Malah kegiatan keagamaan dibenarkan dan dikembangkan untuk mencapai kesejahteraan dan kejayaan duniawi. Keempat, alat bagi mencapai kesejahteraan dalam hidup duniawi ini hanyalah akal fikiran manusia dan saling membantu antara mereka. Dalam konteks ini,  ilmu sains, perekonomian, pengobatan dan teknologi adalah yang paling dibutuhkan.
Peradaban  Barat memiliki pandangan alam seperti itu, sebab setelah Barat melalui pengalaman yang amat memilukan dengan agama Kristen selama lebih seribu tahun. Pengalaman pahit ini kemudiannya digeneralisasikan sebagai satu hukum tabii perkembangan manusia, seperti yang diuraikan oleh Max Weber dan lain-lain. Maksudnya,  sebelum manusia mencapai tahap evolusi intelektual dan saintifik, mereka amat memerlukan worldview berbasis magis, kemudian yang berbasis agama bagi menghuraikan segala fenemona alam dan memaknakan jatuh-bangun roda kehidupan yang tidak menentu.
Dari sini semua orang Islam yang berakal sehat, walaupun tidak berpendidikan formal tinggi, sudah dapat memahami perbedaan mendasar antara konsep kebebasan dalam Islam dan dalam worldview sekuler. Begitu juga dengan konsep-konsep kunci lain seperti konsep pembangunan, kepimpinan, pendidikan, kemajuan, kebahagiaan dan lain-lain..

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/pandangan-prof.-wan-mohd-nor-tentang-konsep-kebebasan

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar