PERJUANGAN HARUS TERPADU, SALING MENGUATKAN, JANGAN SALING MELEMAHKAN

PERJUANGAN HARUS TERPADU,  SALING MENGUATKAN, JANGAN SALING MELEMAHKAN

 

Artikel Terbaru ke-2.248

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

Umat Islam adalah umat yang satu. Mereka laksana satu tubuh. Allah cinta kepada orang-orang yang berjuang di jalan-Nya dalam satu barisan, seperti satu bangunan yang kokoh. (QS ash-Shaf: 4).

Secara individual, umat Islam wajib berdakwah. Kata Nabi Muhammad saw, siapa saja yang melihat kemunkaran, maka ubahlah dengan tangannya; jika tidak mampu maka lakukan dengan lisannya; dan jika tidak mampu maka lakukan dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman.

Kemunkaran itu yang bisa diselesaikan secara individual, tetapi ada juga kemunkaran yang bersifat sistemik. Kemunkaran jenis ini tidak bisa diselesaikan secara individual, tetapi perlu dilakukan secara bersama-sama.

Ketika penjajah kafir datang ke negeri kita sebagai satu kesatuan, maka umat Islam Indonesia melawan dalam bentuk barisan yang rapi. Para ulama dan pemimpin umat berkumpul, melaksanakan Kongres di Yogya tahun 1944 dan memutuskan untuk membentuk pasukan mujahidin serta membangun Perguruan Tinggi Islam bernama Sekolah Tinggi Islam.

Kini, setelah penjajah pergi secara fisik, penjajahan pemikiran, politik, ekonomi dan budaya masih tetap terjadi. Umat Islam tidak bisa menyelesaikan masalah ini secara individual. Mereka wajib berjuang dalam bentuk barisan yang rapi. Satu sama lain saling tolong menolong, saling menguatkan; tidak boleh satu sama lain saling melemahkan dan saling mencela.

Misalnya, dalam menghadapi kekeliruan dan kemunkaran konsep pembangunan. Konsep ini disusun secara sistemik melalui Undang-undang dan peraturan pemerintah lainnya. Patut diduga kuat, bahwa perumus konsep pembangunan yang keliru itu adalah orang-orang yang belum mendapatkan ilmu tentang pembangunan yang benar, sebagaimana tuntunan Allah SWT.

Para pakar pembangunan itu mendapatkan ilmu dari guru-guru dan institusi pendidikan yang salah. Mereka merumuskan, bahwa negara maju adalah negara yang semata-mata ekonominya maju; tidak ada indikator keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia dalam menentukan kemajuan.

Para pejabat pemerintah adalah “korban” dari pendidikan yang mengajarkan ilmu yang salah. Sebagai contoh, pelajaran tentang konsep “Negara Maju dan Negara Berkembang” untuk siswa tingkat SMP.  Dijelaskan, bahwa pengertian negara maju adalah:Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi. Sedangkan negara berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan.”

Lanjut baca,

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/perjuangan-harus-terpadu,--saling-menguatkan,-jangan-saling-melemahkan

 

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait