SETAN TAK PERNAH RELA LEMBAGA PENDIDIKAN KITA SUKSES DUNIA AKHIRAT

SETAN TAK PERNAH RELA LEMBAGA PENDIDIKAN KITA  SUKSES DUNIA AKHIRAT

 

 

 Artikel Terbaru ke-2.062

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

 

Al-Quran banyak menjelaskan, bahwa setan adalah musuh manusia yang nyata.  Setan tak pernah berhenti berusaha untuk menyesatkan manusia. “Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan  oleh setan; sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS az-Zukhruf:62).

Salah satu cara setan menyesatkan manusia adalah dengan memoles perbuatan maksiat dan jahat sehingga tampak indah dalam pandangan manusia. “Iblis berkata: Ya Rabbi, karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, maka pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan  mereka semuanya.” (QS al-Hijr:39). ”Setan pun menjadikan indah dalam pandangan mereka, apa yang mereka kerjakan.” (QS al-An’am:43).

Karena itu, di tengah maraknya pertumbuhan pesantren, sekolah Islam, masjid, perguruan tinggi Islam dan lembaga pendidikan Islam lainnya, kita perlu waspada akan upaya para setan untuk menhyesatkan manusia. Apa saja prestasi yang dicapai anak-anak kita, setan sudah menunggu untuk merusaknya.

Dalam dunia pendidikan, dua jebakan yang disiapkan setan untuk merusak semua prestasi mereka. Pertama, godaan materialisme; yakni penyakit hubbud-dunya, cinta dunia. Kedua, jebakan berpikir sekuler.

Rasulullah SAW sudah mengingatkan, bahwa jika umat Islam terkena penyakit cinta dunia, maka mereka akan menjadi lemah. Meskipun jumlahnya banyak, kondisi mereka seperti makanan yang dikelilingi orang-orang lapar. Di Indonesia, jumlah umat Islam mencapai 24 juta jiwa. Lembaga pendidikan Islam pun terus bertambah jumlahnya. Silakan dicermati, bagaimana kondisi politik, ekonomi, sosial dan budaya Islam?

Imam al-Ghazali, dalam Kitabnya, Ihya’ Ulumiddin, sudah menggariskan sebuah teori: “Rakyat rusak gara-gara rusaknya penguasa; penguasa rusak gara-gara ulama rusak; dan ulama rusak karena terjangkit penyakit gila jabatan dan gila harta (hubbul jaah wal maal).”

Di tengah meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga pendidikan Islam, godaan membisniskan pendidikan sangatlah besar. Padahal, bisnis pendidikan pasti akan rugi. Aktivitas keilmuan sangat mulia dan sangat besar pahalanya. Rugi sekali jika visi akhirat ini hilang, dan niat mendirikan lembaga pendidikan hanya untuk mencari keuntungan duniawi semata.  Niat yang salah itu akan merusak seluruh aspek pendidikan Islam.

Syekh al-Zarnuji mengingatkan, agar dalam mencari ilmu, maka niatnya harus benar-benar ikhlas karena mencari keridhaan Allah; untuk memperjuangan tegaknya agama Allah. Boleh saja mencari ilmu diniatkan untuk mencari keuntungan dunia, tetapi harus disertai dengan niat melakukan dakwah atau amar makruf nahi munkar; bukan semata-mata untuk mencari kedudukan atau mengumpulkan harta benda dunia.

Jebakan kedua yang selalu mengintai lembaga pendidikan Islam adalah “hegemoni kurikulum sekuler”.  Jebakan kedua ini sangat kuat dan tidak mudah dihindari. Banyak sekali konsep politik, ekonomi, pembangunan, pendidikan, sosial-budaya, dan juga sains yang menyesatkan. Kita masih hidup di zaman kekacauan ilmu (confusion of knowledge).

Lanjut baca,

 

https://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/setan-tak-pernah-rela-lembaga-pendidikan-kita--sukses-dunia-akhirat

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait