Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Situs berita www.cnnindonesia.com (6/1/2021), menulis berita berjudul: “Wisata Seks Dubai Jadi Buah Normalisasi Hubungan Israel-UEA”. Disebutkan dalam berita itu, bahwa turis Israel yang baru pulang dari Uni Emirat Arab menggambarkan Dubai – ibu kota UEA -- sebagai Las Vegas di Timur Tengah.
Iming-iming keuntungan duniawi jika membuka hubungan diplomatik dengan Israel juga sudah berulang kali ditawarkan kepada Indonesia. Terakhir, situs berita kompas.com (23/12/2021) memuat berita berjudul: “AS Janjikan Bantuan Rp 28 Triliun jika Indonesia Buka Hubungan dengan Israel.”
Disebutkan, bahwa Pemerintahan Presiden Amerika Serikat ( AS) Donald Trump menjanjikan bantuan pembangunan hingga 2 miliar dollar AS (Rp 28 triliun) jika Indonesia mau membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Pernyataan itu dilontarkan oleh pejabat top pemerintahan Trump, Adam Boehler, kepada Bloomberg dan kemudian dipublikasikan pada Selasa (22/12/2020). Pernyataan Boehler kepada Bloomberg tersebut juga dikutip oleh media Israel, The Times of Israel.
“Kami sedang membicarakannya dengan mereka (Indonesia),” kata Boehler kepada Bloomberg di Yerusalem. “Jika mereka siap, kami akan dengan senang hati, bahkan memberikan dukungan lebih berupa dukungan finansial,” sambung Boehler.
Hingga kini, beberapa negara Arab yang sudah membuka hubungan diplomatik dengan Israel adalah: Uni Emirat Arab (UEA), Yordan, Bahrain, Sudan, dan Maroko. Boehler juga mengakui bahwa AS berharap kalau Oman dan Arab Saudi sepakat untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Namun, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia tidak berniat membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Retno mengatakan, pernyataan tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo sehubungan dengan isu Indonesia yang akan menormalisasi hubungan dengan Israel.
"Hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," ujar Retno dalam konferensi pers virtual, Rabu (16/12/2020). Retno menambahkan, Indonesia tetap memberikan dukungan besar terhadap kemerdekaan Palestina sampai saat ini. "Dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan two-state solution dan parameter internasional yang telah disepakati, secara konsisten akan tetap dijalankan," kata Retno.
Lanjut baca,