Artikel ke-1.771
Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Ketika Dr. Necmettin Erbakan dari Partai Refah menjabat sebagai Perdana Menteri Turki, tahun 1997, kaum sekular pun heboh. Sebuah media massa di Jakarta menulis Tajuk Rencana yang mengkhawatirkan Islamisasi di Turki, ketika itu.
Berikut ini petikan dari Tajuk Rencana media tersebut: “Sebelum meninggal tahun 1938, Attaturk melakukan reformasi dalam berbagai bidang. Pengadilan Agama dibubarkan tahun 1924, dan Klausul Islam sebagai agama resmi negara dicabut dari konstitusi tahun 1928. Hak kaum perempuan dijamin dan dilindungi, termasuk cara berpakaian ala Barat. Turki pun praktis menjadi bagian dari Barat dengan bergabung ke NATO dan Uni Eropa.
Prinsip negara sekular (bukan sekularisme ) yang diletakkan Attaturk hanyalah bertujuan untuk pemilahan jelas antara urusan agama dan negara. Dengan prinsip sekular, kemandirian agama justru hendak dijamin, sehingga tidak dimanipulasi oleh urusan politik dan keamanan.
Dengan prinsip sekular atau sekularisasi, masalah pembangunan dunia sangat ditekankan, tanpa harus meninggalkan agama. Bahkan agama mendapat tempat khusus dan istimewa karena harus menjaga jarak dari urusan politik dan kekuasaan. Tanpa ada jarak, agama akan mudah dimanipulasi untuk kepentingan politik dan kekuasaan. Agama dipolitisasi atau politik diagamakan.
Kiranya untuk mencegah resiko imbas balik dari hubungan agama negara yang terlalu dekat, Attaturk dengan tegas memilih prinsip negara sekuler. Tetapi sebagai seorang religius, Attaturk pun menolak dengan tegas sekularisme, paham yang hanya mengakui keberadaan dunia dan menolak keberadaan agama serta segala nilai transendental."
"Dosa Erbakan”, menurut media tersebut, diantaranya adalah tidak berusaha membendung gerakan anti- sekular, terlalu memberi angin kepada kaum fundamentalis agama, dan semakin jauh meninggalkan prinsip negara sekular. Ditulis dalam tajuknya: “Aktivisme kaum fanatisme dalam kehidupan publik dinilai sudah semakin mencolok seperti terlihat dalam cara berpakaian dan sistem pendidikan. Sekiranya kecenderungan ini dibiarkan, lambat laun prinsip sekuler yang ditanamkan pahlawan kenamaan Musthafa Kemal Attaturk, akan terdesak"
Lanjut baca,
DULU, ISLAM BEGITU DITAKUTI DAN SEKULARISME SANGAT DIPUJA (adianhusaini.id)