Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Pada hari Kamis (15/10/2020), saya mengisi acara Workshop tentang Integrasi Ilmu di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universtas Islam Negeri Malang. Pesertanya para dosen di Fakultas tersebut. Kepada para dosen itu, saya mengajukan tawaran konsep integrasi ilmu berbasis adab, sebagai konsep ideal melahirkan manusia-manusia unggul dan peradaban mulia.
Pada kesempatan itu pula, saya menyinggung tentang keunikan konsep ilmu dan budaya ilmu dalam Islam. Begitu tingginya penghargaan Islam terhadap ilmu dan orang berilmu. Tetapi, bukan asal berilmu. Ilmu harus bermanfaat. Ilmu harus membentuk pribadi yang baik. Maka, tujuan mencari ilmu adalah untuk membentuk manusia yang baik. Yakni, manusia yang seutuhnya (al-insan al-kulliy), sebagaimana tujuan pendidikan di tingkat universitas.
Kecintaan pada ilmu yang benar itulah yang telah membentuk tradisi ilmu yang unik dalam peradaban Islam. Dengan ilmu yang benar, umat Islam berhasil mewujudkan budaya dan peradaban yang agung, yang berlangsung selama ratusan tahun.
Sejarah menunjukkan, berbagai bangsa berhasil mewujudkan kebangkitan peradaban dengan didahului bangkitnya tradisi ilmu. Bangsa Yunani, Yahudi, bangsa-bangsa di Barat, Jepang, dan sebagainya, mengalami kebangkitan setelah berhasil menanamkan suatu budaya ilmu dalam kehidupan mereka.
Lanjut baca,