Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Salah satu doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw adalah: “Alllaahumma innii as-aluka nafsan muthmainnatan tu’minu bi-liqaaika wa-tardhaa bi-qadhaaika wa-taqna’u bi-‘athaaika. (Ya Allah aku mohon kepadamu jiwa yang tenang, yang yakin akan perjumpaan dengan-Mu, ridha dengan keputusan-Mu dan ikhlas menerima pemberian-Mu). (HR Thabrani).
Abu Bakar ash-Shiddiq berkata: Kegelapan itu ada lima macam dan lampu penerangnya pun ada lima: (a) Mencintai dunia adalah kegelapan, sebab ia menjerumuskan ke dalam hal subhat. (Rasulullah saw bersabda: “Mencintai dunia itu adalah pangkal segala kesalahan.” (HR Baihaqi) dari Hasan al-Bashri).
Imam al-Ghazali berkata: “Sesungguhnya cinta dunia adalah pangkal segala kesalahan, maka membenci dunia adalah pangkal segala kebaikan. Lentera kegelapan cinta dunia adalah taqwa (menjaga diri dengan melakukan ketaatan kepada Allah demi menghindari siksa-Nya).
Rasulullah saw berdabda: “Jika kamu meninggalkan sesuatu karena taqwa kepada Allah SWT maka Allah akan memberimu sesuatu yang lebih baik darinya.”
(b) Dosa itu adalah kegelapan, lentera penerangnya adalah taubat. Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya jika seorang hamba melakukan sebuah kesalahan, maka kesalahan tersebut mencorengkan sebuah titik hitam di hatinya. Jika ia melepaskan diri dari dosa dan beristighfar, maka bersihlah kembali hatinya. Titik itu adalah karat hitam, sebagaimana disebutkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya: “Tidaklah demikian, tetapi telah menutup pada hati mereka apa-apa yang telah mereka usahakan.” (HR Ah,mad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasai, Ibnu Hibban, dan al-Hakim).
“Orang yang bertobat dari dosa, seperti orang yang tidak berdosa sama sekali. (HR Baihaqi).
Lanjut baca,
http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/meraih-jiwa-yang-tenang