Oleh: Dr. Adian Husaini
Rasulullah saw bersabda: “Ketika masuk bulan Ramadlan maka syaitan-syaitan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup,” (HR Bukhari dan Muslim).
Salah satu penafsiran terhadap hadits tersebut, bahwa secara harfiah, memang setan dibelenggu, sehingga kekuatannya dalam menggoda manusia menjadi berkurang. Juga, karena istimewaan ibadah di bulan Ramadhan, maka daya sesat setan pun berkurang. Wallahu A’lam bish-shawab.
Yang pasti, pasca Ramadhan, perlu kita catat betul, bahwa setan akan bertambah aktif dalam menyesatkan manusia. Segala cara digunakan oleh Iblis dan para setan untuk menjalankan misi penyesatannya.
Soalnya, Iblis sudah bersumpah di hadapan Allah: ”Iblis berkata: Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlish diantara mereka.” (QS 15:39-40).
Diriwayatkan dari Jabir r.a.: Bahwa suatu ketika Rasulullah saw menggambar sebuah garis lurus dan dua garis ke kanan serta dua garis kekiri. Lalu beliau meletakkan tangannya pada garis lurus di tengah, dan membaca ayat al-Quran: Wa anna haadzaa shiraathiy mustaqimaa fattabi’uuhu wa-laa tattabi’u as-subula fatafarraqa bikum ‘an sabiilih. (HR Ibn Majah).
Dalam riwayat Imam Ahmad disebutkan, bahwa Rasulullah menggambar sejumlah garis kekiri dan kekanan, dengan menyatakan, bahwa inilah jalan yang bermacam-macam. Pada setiap jalan yang menyimpang itu, ada setan yang berusaha menyeret manusia ke jalan sesat.
lanjut baca,
http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/siap-siap-melawan-setan-pasca-ramadhan