NABI-NABI DALAM AL-QURAN DAN BIBEL: NAMANYA SAMA, TAPI KONSEPSINYA BERBEDA

NABI-NABI DALAM AL-QURAN DAN BIBEL:  NAMANYA SAMA, TAPI KONSEPSINYA BERBEDA

 

Artikel Terbaru (ke-1.590)

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Sebagai nabi terakhir, Nabi Muhammad saw mendapat tugas untuk meluruskan dan menyatukan agama-agama para nabi sebelumnya. Sebab, sejatinya semua nabi membawa agama tauhid. (QS an-Nahl: 36).

Karena itu, tak perlu heran, jika al-Quran dan Bibel menyebutkan banyak nama nabi yang sama, tetapi penggambarannya berbeda. Sebagai muslim, kita tentu meyakini, bahwa al-Quran-lah yang benar.  Namun, kaum Yahudi dan Nasrani justru menganggap bahwa al-Quran menjiplak Bibel, dan kemudian diubah-ubah oleh Muhammad.

Nama beberapa nabi disebutkan dalam al-Quran dan Bibel, tetapi konsepsinya berbeda. Misalnya, nama Nabi Dawud dan Nabi Isa, serta para Nabi lainnya yang disebutkan dalam al-Quran sangat berbeda dengan konsep nabi-nabi dalam Bibel.

Misalnya, Bibel menggambarkan sosok  Daud (David) sebagai seorang Raja Israel yang kuat dan tangguh. Tetapi, berbeda dengan Islam, Yahudi menggambarkan  David sebagai orang yang berdosa. Harper’s Bible Dictionary, mencatat sosok David sebagai: “The most powerful King of Biblical Israel.”  Tetapi, David bukanlah sosok yang patut diteladani dalam berbagai hal.

A Dictionary of the Bible mengungkap sederet kejanggalan perilaku dan moralitas David, sebagaimana tersebut  dalam Bibel.  Peperangan-peperangan yang dilakukannya, terkadang diikuti dengan kekejaman yang ganas. Dan dosa besarnya, adalah perzinahannya dengan seorang perempaun cantik bernama Batsheba, yang ketika itu masih menjadi istri sah dari anak buahnya sendiri.

Tentang hal ini, disebutkan, bahwa bosa besar dalam hidupnya adalah perzinahannya dengan Batsyeba dan pembunuhan terhadap Uriah, suami Batsyeba. (“The great sins of his life, his adultery with Batsheba and murder of Uriah, are perhaps but the common crimes of an oriental despot; but so far as we can judge, they were not common to Israel, and David as well as his subjects knew of a higher moral standard.” (Lihat: (Paul J. Achtemeier (ed), Harper’s Bible Dictionary, (New York: Harper San Francisco, 1985), hal. 208; James Hastings (ed), A Dictionary of the Bible, (Edinburg: T&T Clark, Edinburg, 1910), Vol 1, hal. 572).

Penggambaran tentang David (Nabi Daud) dalam Bibel itu berbeda dengan penggambarannya dalam al-Quran: Bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan, dan ingatlah hamba Kami, Daud, yang mempunyai kekuatan. Sesungguhnya dia amat taat kepada Allah." (QS Shad:17)

Konsep Islam tentang “Isa” juga berbeda dengan konsep “Jesus” dalam Kristen, meskipun keduanya merujuk kepada figur yang sama. Dan itu diakui oleh para pemuka agama Katolik. Dalam dokumen Konsili Vatikan II, mereka mengakui hal itu: “Iesum, quem quidem ut Deum no n agnoscunt, ut prophetam tamen venerantur, matremque eius virginalem honorant Mariam et aliquando eam devote etiam invocant.”  (Though, they do not acknowledge Jesus as God, they revere Him as a prophet. They also honor Mary, His virgin mother; at times they call on her, too, with devotion). (Terjemahan bahasa Inggris dikutip dari The Documents of Vatican II, New Century Publisher, Inc.,  1966).

Lanjut baca,

NABI-NABI DALAM AL-QURAN DAN BIBEL: NAMANYA SAMA, TAPI KONSEPSINYA BERBEDA (adianhusaini.id)

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait