PARA CAPRES, MOHON DIINGAT PESAN BUNG HATTA INI

PARA CAPRES, MOHON DIINGAT PESAN BUNG HATTA INI

Artikel ke-1.708

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Menyimak kondisi politik nasional akhir-akhir ini kita patut terus peduli dan banyak berdoa. Semoga Indonesia selamat melewati tahun politik 2024. Para calon wakil presiden dan calon wakil presiden telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sekitar 3 bulan lagi – jika berjalan sesuai jadwal – sudah akan tampak siapa pemimpin Indonesia ke depan.

Bagaimana pun proses dan dinamika politik yang sedang terjadi, sebagai bangsa muslim terbesar di dunia, kita patut menelaah situasi dan kondisi bangsa kita dengan mata yang lebih tajam. Bukan hanya melihat kondisi ekonomi, politik, hankam, dan sebagainya, tetapi juga menelaah betul kondisi kejiwaan bangsa saat ini.

Yang sangat mengkhawatirkan adalah gejala melemahnya rasa saling percaya. Proses pemilihan presiden dan anggota legislatif sepatutnya berjalan di tengah situasi rasa saling percaya. Reformasi telah berupaya agar panitia penyelenggara Pemilu dibuat lebih independen, dibandingkan masa Orde Baru. Ketika itu, panitianya di bawah kendali pemerintah.

Kini, para komisioner KPU dipilih oleh DPR. Harusnya, masyarakat semakin percaya dengan kemandirian dan kejujuran KPU dalam penyelenggaraan pemilu. Tetapi, kemudian muncul kekhawatiran baru dengan disahkannya putra presiden menjadi calon wakil presiden. Berbagai pihak mulai menyuarakan rasa pesimisnya akan kejujuran dan fairness dalam penyelenggaraan pemilu 2024.

Ini masalah serius dalam proses politik kita. Sebab, masalah kepercayaan (trust) adalah modal sosial yang utama dalam membangun keharmonisan masyarakat dan kesuksesan pembangunan. Para elite bangsa, baik formal maupun non-formal, perlu segera mencarikan solusi untuk mengatasi masalah ini.

Sebab, jika rasa ketidakpercayaan ini semakin menguat, kasihan pada pemerintahan berikutnya. Siapa pun yang terpilih akan menghadapi masalah yang pelik. Dalam situasi politik-ekonomi global yang masih sangat berat, bangsa Indonesia memerlukan kebersamaan untuk mewujudkan terbentuknya masyarakat adil dan makmur dalam naungan ridha Allah Yang Maha Kuasa.

Inilah pentingnya kejujuran. Rasulullah saw sukses membangun satu peradaban yang tinggi dan masyarakat terbaik di Madinah, berawal dari kejujuran. Bahkan, beliau menjadi model terbaik dalam soal kejujuran. Masyarakat Arab memberinya gelar ”Al-Amin” saat beliau berumur 25 tahun. ”Jujurlah kalian, sebab kejujuran itu membawa kepada kebaikan,” begitu pesan Nabi. 

Jujur merupakan sifat kenabian. Dalam ajaran Islam, jujur merupakan akhlak yang mulia dan utama. Tapi, selain perlu pembiasaan dan keteladanan, kejujuran harus dibangun dengan landasan iman. Kita jujur karena itulah sifat yang diridhai Allah SWT. Bahkan, oleh Nabi kita, kebohongan dikatakan sebagai salah satu ciri kemunafikan.

Itulah pentingnya bangsa kita benar-benar serius dalam membangun akhlak individu dan masyarakat. Penanaman akhlak mulia – terutama kejujuran – akan lebih kokoh jika dibangun dengan dasar keimanan.

Lanjut baca,

PARA CAPRES, MOHON DIINGAT PESAN BUNG HATTA INI (adianhusaini.id)

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait