Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)
Lebih dari 40 tahun lalu, Prof. Syed Muhammad Naquib al-Attas telah mengingatkan, bahwa universitas modern yang dijiplak dari dunia Barat, adalah satu simbol manusia dalam kondisi ‘zalim’. “The modern university is the epitome of man in a condition of zulm,” tulis al-Attas dalam bukunya, “Islam and Secularism”.
Kondisi zalim (zulm) adalah lawan dari al-‘adālah. ‘Zulm’ adalah kondisi dimana segala sesuatu tidak berada pada tempatnya yang betul sesuai dengan harkat dan martabat yang ditentukan Allah. Menurut Prof. al-Attas, kondisi ini terjadi karena tidak diterapkannya proses ta’dib, yang berawal dari kekacauan ilmu pengetahuan (confusion of knowledge). Hal itu dilestarikan dengan penggunaan metode keraguan dan ketidakpastian sebagai alat penelitian ilmiah.