PROGRAM IMAM Al-GHAZALI KETIKA BANYAK ULAMA DIKUASAI SETAN

PROGRAM IMAM Al-GHAZALI KETIKA BANYAK ULAMA DIKUASAI SETAN

Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

Dalam Muqaddimah Ihya’ Uumiddin, al-Ghazali mengingatkan, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Manusia yang paling berat adzabnya adalah orang berilmu yang tidak Allah berikan manfaat ilmunya” 

            Masih dalam Muqaddimah Kitab Ihya’, Sang Hujjatul Islam itu menggoreskan kalamnya; menggambarkan kerusakan ilmu dan ilmuwan saat itu: “Waktu telah berlalu dan yang tersisa adalah hanya orang-orang yang bergaya seperti ulama. Kebanyakan mereka telah dikuasai oleh setan dan terbujuk oleh orang-orang yang melampaui batas. Setiap orang yang mendapat bagian dunianya, dia akan memujinya. Lalu dia melihat yang baik menjadi buruk, yang buruk menjadi baik. Sehingga ilmu agama menjadi terhapus, dan tanda-tanda petunjuk di seluruh bumi menjadi tertutup... Atau ilmu itu adalah perdebatan yang dijadikan tameng oleh pencari kemegahan untuk mengalahkan lawan debatnya, membantah dan mencari keuntungan…”. 

            Menurut al-Ghazali, ulama adalah laksana dokter. Ulama adalah dokter jiwa manusia. Ketika umat terjangkit penyakit jiwa yang sangat berbahaya, yakni penyakit “cinta dunia” (hubbud-dunya), maka mereka perlu dokter untuk menyembuhkannya. Dokter jiwa itulah ulama.

            Masalahnya, bagaimana jika para “dokter jiwa” (ulama) itu sendiri yang terserang penyakit dinta dunia? Tentu, saja kondisi masyarakat akan semakin buruk. Dokter yang sakit tidak bisa diharapkan mengobati penyakit orang lain. Justru si dokter itu yang perlu dikarantina dan diobati jiwanya terlebih dahulu.

            Itulah sebabnya Imam al-Ghazali memberi nama Kitabnya:  “Ihya’ Ulumiddin” (Menghindupkan kembali ilmu-ilmu agama).  Banyak orang belajar agama, tetapi tujuannya salah. Mereka belajar ulumuddin, bukan untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah. Tetapi, ilmu diabdikan untuk kepentingan dunia. Ilmu dijadikan alat untuk membangun kehebatan diri, agar dianggap hebat oleh orang lain. Ilmu dijadikan sebagai alat untuk debat demi mencari keuntungan. “Sehingga ilmu agama menjadi terhapus, dan tanda-tanda petunjuk di seluruh bumi menjadi tertutup,” begitu tulis Imam al-Ghazali.

            Apa program Imam al-Ghazali ketika ilmu agama telah mati dan banyak ulama dikuasai setan? Programnya utamanya adalah “melahirkan dokter-dokter baru” yang bebas penyakit yang mematikan itu. Jadi, programnya adalah melahirkan ulama-ulama baru, yang nantinya akan mendidik dan melahirkan generasi baru yang gemilang.

Lanjut baca,

http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/program-imam-al-ghazali--ketika-banyak-ulama-dikuasai-setan

 

Dipost Oleh Super Administrator

Admin adianhusaini.id

Post Terkait

Tinggalkan Komentar