Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini.id)

             Sebuah rumus penting tentang kerusakan masyarakat ditulis oleh Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin: Bahwa rakyat rusak, karena penguasa rusak; penguasa rusak, karena ulama rusak; dan ulama rusak, karena cinta harta dan kedudukan!

            Itulah peran penting ulama dalam kehancuran atau kebangkitan umat. Di tengah situasi kondisi umat dan bangsa kita saat ini, ada baiknya kita merenungkan kisah hidup seorang ulama teladan, bernama Imam Aby Hanifah.            

Imam Abu Hanifah atau Imam Hanafy lahir di Kufah pada 80 Hijriah (699 M) dan wafat pada 150 Hijriah (767 M), tepat saat Imam al-Syafii lahir. Nama aslinya, Nu’man bin Tsabit bin Zautha bin Mah.

Ketika itu, Gubernur di Iraq dijabat oleh Yazid bin Amr bin Hurairah Al Fazzary. Suatu saat,  oleh Gubernur, Imam Hanafy ditunjuk menjadi Kepala Urusan Perbendaharaan Negara (Baitul-Mal). Abu Hanifah menolak, meskipun dibujuk berulang kali.

Lanjut Baca: http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/sepenggal-kisah-ulama-teladan