Oleh: Dr. Adian Husaini (www.adianhusaini)
Pagi ini, Kamis 5 Syawal 1441 H/28 Mei 2020, insyaAllah menjadi tonggak penting bagi kebangkitan Perguruan Tinggi Islam (PTI) di Indonesia. Sebanyak 35 PTI yang telah bergabung ke dalam AKBAM (Asosiasi Kampus Berbasis Akhlak Mulia), pagi ini melakukan musyawarah perdana, melalui media online.
Sesuai dengan isi Piagam Pembentukan AKBAM, maka Perguruan Tinggi yang bergabung di AKBAM adalah yang bersepakat serta bersungguh-sungguh menjadikan iman, taqwa, dan akhlak mulia sebagai “Standar Utama Kompetensi Kelulusan.”
Disamping itu, AKBAM bersama para anggotanya akan melakukan berbagai kegiatan untuk mewujudkan terjadinya sinergi antar Perguruan Tinggi Islam, untuk berjuang bersama-sama menjadi Perguruan Tinggi yang unggul.
Seperti kita pahami, Standar Kompetensi Kelulusan “Iman, taqwa, dan akhlak mulia” telah ditentukan oleh UUD 1945 pasal 31 (3): “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-undang.”
Sebagai kampus yang membawa nama “Islam”, maka Perguruan Tinggi Islam adalah yang paling bertanggung jawab untuk mewujudkan misi yang besar dan berat Pendidikan Nasional tersebut, yakni membentuk manusia beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia.
Sebab, itulah misi diutusnya Nabi Muhammad saw, yakni untuk menyempurnakan akhlak. Rasulullah saw juga bersabda: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya.” Juga, sabda Beliau, bahwa manusia yang terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi sesama.
Diakui oleh para pakar dan praktisi pendidikan, tugas membentuk manusia berakhlak mulia itu sangatlah berat, sebab memerlukan keteladanan, kedisiplinan, dan juga disiplin penegakan aturan. Untuk itu, AKBAM akan menyusun konsep pendidikan akhlak mulia, termasuk proses evaluasi atau monitoring.
lanjut baca,
http://member.adianhusaini.id/member/blog/detail/tonggak-penting-kebangkitan-perguruan-tinggi-islam
